tag:blogger.com,1999:blog-76782608628513048802024-03-06T13:03:44.854+07:00Informasi Seputar BatikMembahas Batik dengan Lebih TepatAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.comBlogger170125tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-84205651157980777802016-02-15T19:25:00.000+07:002016-02-15T19:25:04.230+07:00Walaupun Kurang Populer, Batik Banten Ternyata Terbaik Sedunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9NrEzkKenA7djNL_BMKlLVNqQVVUtcndtQaoyXL44q-5jQnwktcutmVACdF4S0xHPuZgZmSt-8dbB12F7ID2OXZbK-sWboFJDG02ZS0WE2AlArC9wCzGpvE_C8Iw34Cvu20YhhGlpkBw/s1600/Walaupun+Kurang+Populer%252C+Batik+Banten+Ternyata+Terbaik+Sedunia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9NrEzkKenA7djNL_BMKlLVNqQVVUtcndtQaoyXL44q-5jQnwktcutmVACdF4S0xHPuZgZmSt-8dbB12F7ID2OXZbK-sWboFJDG02ZS0WE2AlArC9wCzGpvE_C8Iw34Cvu20YhhGlpkBw/s320/Walaupun+Kurang+Populer%252C+Batik+Banten+Ternyata+Terbaik+Sedunia.jpg" width="320" /></a></div>
Sebagaimana sudah diketahui bahwa selama ini, batik masih identik sebagai kain khas provinsi Jawa Tengah, seperti Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. Padahal, hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki batik motifnya sendiri.<br />
<a name='more'></a><br />
Batik dari Banten, salah satunya. Batik ini memang masih kalah populer bila dibandingkan dengan batik daerah lainnya. Namun, jika menyangkut masalah keindahan, kualitas batik Banten tak kalah dan memiliki nilai seni tinggi.<br />
<br />
Motif batik Banten berakar dari temuan arkeologis di situs Keraton Surosowan. Hingga saat ini, batik Banten memiliki 75 motif.<br />
<br />
"Salah satu di antaranya adalah motif Sabakingking, Mandalikan, Srimanganti, Pasepen, dan Pejantren. Masing-masing motif memiliki sejarah dan cerita sendiri," terang Uke Kurniawan, pemilik Sentra Batik Banten dalam keterangan persnya, seperti dikutip dari <a href="http://rona.metrotvnews.com/read/2016/02/11/482754/kurang-populer-batik-banten-terbaik-sedunia" target="_blank">metrotvnews</a>.<br />
<br />
Uke menambahkan, batik Banten adalah yang pertama dipatenkan dalam kajian di Malaysia dan Singapura yang diikuti 62 negara di dunia pada 2003. Batik Banten juga mendapat predikat terbaik sedunia. Setelah ada himbauan pada 5 Juni hari Batik sedunia, Banten menjadi Batik pertama yang punya hak paten di UNESCO.<br />
<br />
Ciri khas batik Banten terlihat dari warna abu-abu yang ada di setiap motifnya. Warna tersebut menggambarkan karakteristik masyarakat Banten yang sederhana.<br />
<br />
Senada dengan Uke, artis sekaligus politisi Tantowi Yahya optimistis batik Banten bisa menjadi primadona di pasaran Indonesia maupun dunia.<br />
<br />
"Corak dan desain batik Banten kaya dengan sejarah dan tradisi. Ini keunikan yang bisa dijual kepada konsumen Indonesia, bahkan dunia," kata Tantowi.<br />
<br />
Pria yang berencana maju dalam pemilihan gubernur Banten pada Pilkada 2017, ini memberi masukan agar industri batik Banten bisa lebih maju dari sekarang. Menurut dia, sarana promosi dan pemasaran harus ditingkatkan.<br />
<br />
"Harus ada pusat penjualan batik Banten yang letaknya strategis dan mudah diakses pasar. Tidak seperti saat ini yang kebanyakan berada di daerah pedalaman. Pemerintah bisa menyediakan itu, demi mendukung bangkitnya produk budaya," jelas Tantowi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-12292683419846641442015-11-10T14:07:00.000+07:002015-11-10T14:07:03.400+07:00Sejarah Lahirnya Batik Keraton Yang Melegenda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxc82M9iHSQJomGNUCAyPs68-2p8F_shdakNgugCG8KVtfJihu-e2ybHg2NkJjVHZLN0JZxytSPv1PfH9zs1BO1uKkVkuqEPiP_umgfPW03RuWnTdPIFVRqaRmwYQbrGWIJs90ezc6Qmg/s1600/Sejarah+Lahirnya+Batik+Keraton+Yang+Melegenda.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxc82M9iHSQJomGNUCAyPs68-2p8F_shdakNgugCG8KVtfJihu-e2ybHg2NkJjVHZLN0JZxytSPv1PfH9zs1BO1uKkVkuqEPiP_umgfPW03RuWnTdPIFVRqaRmwYQbrGWIJs90ezc6Qmg/s1600/Sejarah+Lahirnya+Batik+Keraton+Yang+Melegenda.jpg" /></a></div>
<a href="http://www.batikfilosofia.com/sejarah-munculnya-batik-keraton/" target="_blank">Batik keraton</a> merupakan batik yang dibuat dikalangan keraton dengan motif tertentu. Dahulu batik ini hanya digunakan oleh kalangan keraton saja. Karena itu, batik jenis ini sangatlah eklusif dan tidak sembarang orang bisa mengenakannya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” yang diaplikasikan ke atas kain untuk menahan masuknya bahan pewarna. Dari zaman kerajaan Mataram Hindu sampai masuknya agama demi agama ke pulau jawa, sejak datangnya para pedagang India, Cina, Arab, yang kemudian disusul oleh para pedagang dari Eropa, sejak berdirinya kerajaan Mataram Islam yang dalam perjalanannya memunculkan Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, batik telah hadir dengan corak dan warna yang dapat menggambarkan zaman dan lingkungan yang melahirkan.<br />
<br />
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu pola atau motif batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.<br />
<br />
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.<br />
<br />
Seperti dikutip dari <a href="http://www.batikfilosofia.com/">www.batikfilosofia.com</a>, kerajinan batik ini, di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke XVIII atau awal abad ke XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke XX. Sedangkan batik cap baru dikenal setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920.<br />
<br />
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja sehingga disebut batik keraton dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing.<br />
<br />
<b>Sejarah Motif Batik Keraton</b><br />
<br />
Keberadaan batik Yogyakarta tentu saja tidak terlepas dari sejarah berdirinya kerajaan Mataram Islam oleh Panembahan Senopati. Setelah memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Mataram, dia sering bertapa di sepanjang pesisir Pulau Jawa, antara lain Parangkusuma menuju Dlepih Parang Gupito, menelusuri tebing Pegunungan Seribu yang tampak seperti “pereng” atau tebing berbaris.<br />
<br />
Sebagai raja Jawa yang tentu saja menguasai seni, maka keadaan tempat tersebut mengilhaminya menciptakan pola batik lereng atau parang, yang merupakan ciri ageman (pakaian) Mataram yang berbeda dengan pola batik sebelumnya. Karena penciptanya adalah raja pendiri kerajaan Mataram, maka oleh keturunannya, pola-pola parang tersebut hanya boleh dikenakan oleh raja dan keturunannya di lingkungan istana. Motif larangan tersebut dicanangkan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1785. Pola batik yang termasuk larangan antara lain : Parang Rusak Barong, Parang Rusak Gendreh, Parang Klithik, Semen Gedhe Sawat Gurdha, Semen Gedhe Sawat lar, Udan liris, Rujak Senthe, serta motif parang-parangan yang ukurannya sama dengan parang rusak.<br />
<br />
Semenjak perjanjian Giyanti tahun 1755 yang melahirkan Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, segala macam tata adibusana termasuk di dalamnya adalah batik, diserahkan sepenuhnya oleh Keraton Surakarta kepada Keraton Yogyakarta. Hal inilah yang kemudian menjadikan keraton Yogyakarta menjadi kiblat perkembangan budaya, termasuk pula khazanah batik. Kalaupun batik keraton Surakarta mengalami beragam inovasi, namun sebenarnya motif pakemnya tetap bersumber pada motif batik Keraton Yogyakarta.<br />
<br />
Batik tradisional di lingkungan Kasultanan Yogyakarta mempunyai ciri khas dalam tampilan warna dasar putih yang mencolok bersih. Pola geometri keraton Kasultanan Yogyakarta sangat khas, besar-besar dan sebagian diantaranya diperkaya dengan parang dan nitik.<br />
<br />
Sementara itu, batik di Puro Pakualaman merupakan perpaduan atara pola batik Keraton Kasultanan Yogyakarta dan warna batik Keraton Surakarta. Perpaduan ini dimulai sejak adanya hubungan keluarga yang erat antara Puro Pakualaman dengan Keraton Surakarta ketika Sri Paku Alam VII mempersunting putri Sri Susuhunan Pakubuwono X. Putri Keraton Surakarta inilah yang memberi warna dan nuansa Surakarta pada batik Pakualaman, hingga akhirnya terjadi perpaduan keduanya. Dua pola batik yang terkenal dari Puro Pakulaman yakni Pola Candi Baruna yang terkenal sejak sebelum tahun 1920 dan Peksi Manyuro yang merupakan ciptaan RM Notoadisuryo. Sedangkan pola batik Kasultanan yang terkenal antara lain Ceplok Blah Kedaton, Kawung, Tambal Nitik, Parang Barang Bintang Leider dan sebagainya.<br />
<br />
Jika saat ini Anda membutuhkan kemeja batik pria dengan bahan yang berkualitas, jahitan rapih dengan model yang elegan, silahkan kunjungi link berikut ini <a href="https://www.bukalapak.com/batikfilosofia" target="_blank">Batik Filosofia</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-17507973639062206972015-11-10T13:56:00.004+07:002015-11-10T13:56:50.821+07:00Menteri Selandia Baru Kenakan Batik Saat Bertemu Wapres<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAOGj3SO4scTUOA-lfSSIy_-K1pC8dO7rP7gJyKN8bpURoI6_H3xYUkyCyz075FDWopzwsNxwOk4BZ0Ozd-0809ELY4TiQih878yBT6Z2DBmiHv3S7ne85pB47GLrS8kf0pQlAS9WZaPc/s1600/Menteri+Selandia+Baru+Kenakan+Batik+Saat+Bertemu+Wapres.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAOGj3SO4scTUOA-lfSSIy_-K1pC8dO7rP7gJyKN8bpURoI6_H3xYUkyCyz075FDWopzwsNxwOk4BZ0Ozd-0809ELY4TiQih878yBT6Z2DBmiHv3S7ne85pB47GLrS8kf0pQlAS9WZaPc/s320/Menteri+Selandia+Baru+Kenakan+Batik+Saat+Bertemu+Wapres.jpg" width="320" /></a></div>
Ada penampakan yang tidak biasa. Beberapa warga negara asing masuk ke ruang kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Tidak memakai jas, tidak pula memakai kemeja berdasi, melainkan batik.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Rupanya pria warga negara asing tersebut adalah Menteri Perdagangan dan Perubahan Iklim Selandia Baru Tim Groser. Groser merupakan menteri dari luar negeri, yang perdana memakai batik. Ini menjadi perhatian khusus JK.<br />
<br />
"Tadi Pak JK juga notice, mereka menyadari kenapa pakai batik itu? Karena JK yang mensponsori utama menurunkan suhu AC. Jadi (Groser) tidak usah pakai jas, pakai batik saja," kata Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi, di Jakarta, seperti dikutip dari Liputan 6.<br />
<br />
Sofyan mengatakan, alasan Groser memakai batik karena suka dengan corak dan warna-warni pakaian tersebut. Groser kagum dengan perkembangan batik saat ini.<br />
<br />
"Dulu pernah 20 tahun lalu menjadi Duta Besar untuk Indonesia. Jadi dia tadi juga sempat bilang, kalau sekarang ini Indonesia hebat sekali, baju batiknya warna warni begitu sekarang. Kalau dulu kan ke Jawa hanya ada cokelat saja. Jadi dia ingin pakai batik," jelas dia.<br />
<br />
Dalam pertemuan tersebut, Sofyan mengatakan, Groser menawarkan bantuan penanggulangan kabut asap. Selandia Baru memiliki pengalaman mengatasi kebakaran dan bencana asap di Australia dan Amerika Serikat. Namun, belum ada kesepakatan konkret antara dua negara.<br />
<br />
"Mengenai pertanian juga dibahas. Mereka kan banyak juga, membantu teknologi kita juga, mereka melihat Indonesia memiliki banyak air, tapi bagaimana itu bisa dimanfaatkan dengan peningkatan infrastruktur agar produksi pertanian kita bertambah," tandas Sofyan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-52234936636088142602015-11-10T13:53:00.003+07:002015-11-10T13:53:55.798+07:00Kenakan Kebaya dan Batik, Agnes Terlihat Seksi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrieNZkJe91cV7Bk9cd94bEOdnrb73wVZHJ_1FuOOPUeLdICas6IJGpjVQWnjbCdlOBf_NexXwM7tinoVPhS0a5ZZgBl7cWT6eL14snkb3r6x2iikmHxun95ydtBPWqC7lPMTqcQtesJ4/s1600/Kenakan+Kebaya+dan+Batik%252C+Agnes+Terlihat+Seksi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrieNZkJe91cV7Bk9cd94bEOdnrb73wVZHJ_1FuOOPUeLdICas6IJGpjVQWnjbCdlOBf_NexXwM7tinoVPhS0a5ZZgBl7cWT6eL14snkb3r6x2iikmHxun95ydtBPWqC7lPMTqcQtesJ4/s320/Kenakan+Kebaya+dan+Batik%252C+Agnes+Terlihat+Seksi.jpg" width="240" /></a></div>
Meski pernah menerima hujatan tentang busana batik yang dikenakannya pada hari Batik Nasional lalu, Agnes Monica rupanya tak peduli. Berpose termasuk dalam karya seni, dan mungkin itulah yang membuatnya membiarkan pandangan orang lain tentang hal tersebut.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Agnes Monica mengunggah pose seksi dan menawan lagi pada Kamis (22/10/2015) ke akun Instagram. Pelantun `Coke Bottle` tersebut kembali memakai busana rancangan Anne Avantie dan menjadi model Rio Motret.<br />
<br />
Seperti dikutip dari Liputan 6, Agnez Mo, begitu ia akrab disapa, mengenakan gaun panjang yang terdiri dari atasan kebaya dan rok batik. Paduan indah budaya Tanah Air ini makin apik dengan tambahan sepatu hak tinggi batik dan sentuhan modern stoking berpola yang dipakai Agnez Mo.<br />
<br />
Agnez tampak anggun di atas tempat duduk dengan kayu-kayu ukiran. Agnez begitu seksi, belahan dadanya tampak di antara sorot lampu kamera.<br />
<br />
Foto unggahan wanita yang dikabarkan tengah dekat dengan pebasket Wijaya Saputra tersebut mendapat lebih dari 42 ribu tanda suka serta dikomentari lebih dari 500 kali. Di akun Instagram Rio Motret juga memasang foto yang sama.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaQCrQChBfoboT4asBPzODsZgPoUUelBQESJPhl9cZUQrqC7BghotqAjXS1buOKn9RtCnN8W3lcOB9YeRmAd4bZzy9PoWbSN8cPzQwbKildG93QMNuYMHilGgfedqCsgyboIlUhruDhb8/s1600/Kenakan+Kebaya+dan+Batik%252C+Agnes+Terlihat+Seksi+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaQCrQChBfoboT4asBPzODsZgPoUUelBQESJPhl9cZUQrqC7BghotqAjXS1buOKn9RtCnN8W3lcOB9YeRmAd4bZzy9PoWbSN8cPzQwbKildG93QMNuYMHilGgfedqCsgyboIlUhruDhb8/s320/Kenakan+Kebaya+dan+Batik%252C+Agnes+Terlihat+Seksi+1.jpg" width="240" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-33698012807137854992015-11-10T13:50:00.000+07:002015-11-10T13:50:14.531+07:00Kampung Batik Laweyan Gunakan Pewarna Alam Untuk Mencegah Pencemaran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLyFJ9XfimfvQTatqNnT9UxBvFESTaLkJeEe9z-cTsIWXdJb1NJsWIto3VQSq5QVbza3HjRfrDuMMKZEQa-QRmVCF1g_YSFFOmOrJQuLZSh75Cs0xAQphRn5KVanapQyKBf5cSHBEZ8DU/s1600/Kampung+Batik+Laweyan+Gunakan+Pewarna+Alam+Untuk+Mencegah+Pencemaran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLyFJ9XfimfvQTatqNnT9UxBvFESTaLkJeEe9z-cTsIWXdJb1NJsWIto3VQSq5QVbza3HjRfrDuMMKZEQa-QRmVCF1g_YSFFOmOrJQuLZSh75Cs0xAQphRn5KVanapQyKBf5cSHBEZ8DU/s320/Kampung+Batik+Laweyan+Gunakan+Pewarna+Alam+Untuk+Mencegah+Pencemaran.jpg" width="320" /></a></div>
Guna mengurangi pencemaran lingkungan terutama sungai, sentra batik Kampung Laweyan, Solo, akan mengembangkan green eco batik dalam produksinya. Industri batik rumahan yang selama ini menggunakan pewarna bahan kimia akan diganti dengan pewarna alam yang lebih ramah lingkungan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyamono mengatakan, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan program tersebut sekaligus untuk mendukung Kota Solo menjadi Eco Cultural City atau kota budaya yang ramah lingkungan.<br />
<br />
"Memang penggunaan pewarna alam tidak seawet pewarna dari bahan kimia, biasanya cepat luntur dan kurang dimintai konsumen. Padahal, harga batik dengan pewarna alam lebih mahal dari batik yang menggunakan pewarnaan kimia," ujar Alpha, seperti dikutip dari Merdeka.<br />
<br />
Program green eco batik tersebut, kata dia, dilaksanakan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di Solo. Terutama untuk meneliti pewarna alam batik yang awet dan tidak mudah luntur. "Jadi kami ingin batik tetap laku, tanpa mengabaikan kondisi lingkungan. Kami akan bekerjasama dengan kampus," terang Alpha.<br />
<br />
Lebih lanjut dia menjelaskan, green eco batik dirancang dalam tiga tahapan. Yakni untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan. Tahapan pertama melalui gerakan penghijauan dengan budidaya hutan tanaman pewarna alam.<br />
<br />
Tahapan ke dua, dilakukan penataan kawasan ramah lingkungan dengan cara mengolah limbah sedemikian rupa sehingga aman dibuang ke sungai. "Pada tahapan terakhir adalah menata manajemen yang ramah lingkungan," jelas Alpha.<br />
<br />
Salah seorang pengusaha batik di Kampung Batik Laweyan, Gunawan Nizar, mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir sudah ada sejumlah rumah industri di wilayahnya yang menggunakan pewarna alam dalam proses pewarnaan.<br />
<br />
"Memang sebagian besar konsumen masih memilih batik dengan pewarna bahan kimia. Tapi batik dengan pewarna alam sudah memiliki pangsa tersendiri. Sekitar 80 persen untuk batik dengan pewarna kimia, sisanya adalah batik pewarna alam," kata Gunawan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-28882253780505926562015-11-09T15:58:00.000+07:002015-11-10T06:23:56.661+07:00Ratu Denmar Tertarik Dengan Batik Saat Kunjungi Yogyakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8VrMo3LOwgVc-Gh2YZejnPtW3nJNx8AxOuT4h8xHWcitFAwEvbGaKZlMoFwzB8hYzkccA84P_OV4xQPx7yydDM_DWw34Qq9RS26pJP8jNBOEejgEN0HeyzwqyOsQ35caGKc-nzwbH4nI/s1600/Ratu+Denmark+Akan+Kunjungi+Jogja+Karena+Tertarik+Pada+Batik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8VrMo3LOwgVc-Gh2YZejnPtW3nJNx8AxOuT4h8xHWcitFAwEvbGaKZlMoFwzB8hYzkccA84P_OV4xQPx7yydDM_DWw34Qq9RS26pJP8jNBOEejgEN0HeyzwqyOsQ35caGKc-nzwbH4nI/s320/Ratu+Denmark+Akan+Kunjungi+Jogja+Karena+Tertarik+Pada+Batik.jpg" width="320" /></a></div>
<span id="goog_611118580"></span><span id="goog_611118581"></span>Ratu Denmark Margrethe II menyempatkan datang ke Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta dalam lawatannya ke Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena ketertarikannya terhadap warisan budaya tersebut.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Lawatan ini menunjukkan arti pentingnya bangsa Indonesia bagi Negara Denmark. Menurut informasi dari Kedutaan Besar Denmark, Ratu sangat menyukai budaya Jawa yang mempunyai kekhasan dalam hal ini batik.<br />
<br />
“Ratu menyukai budaya jawa yang mempunyai kekhasan dalam hal ini batik. Bahkan, katanya, Ratu hanya bepergian satu atau dua kali ke luar negeri setiap tahunnya. Kali ini, bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Denmark-Indonesia, Ratu memutuskan untuk mengunjungi Indonesia,” kata Kepala BBKB Yogyakarta, Zulmalizar, seperti dikutip dari liputan6.<br />
<br />
Dalam kunjungannya di BBKB Yogyakarta, Ratu melakukan diskusi dengan para pengrajin batik dan memperhatikan berbagai koleksi batik Nusantara.<br />
<br />
Pada kesempatan tersebut juga diselenggarakan Pameran dan Workshop Batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional ke VI dengan diikuti sebanyak 19 pengrajin batik dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menampilkan berbagai produk unggulannya.<br />
<br />
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam melestarikan budaya dan mengembangkan produk batik yang ramah lingkungan," ungkap Zulmalizar.<br />
<br />
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Haris Munandar menambahkan, peran BBKB sebagai lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) juga diharapkan inovator berbagai teknologi di bidang industri batik sehingga mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas IKM batik nasional.<br />
<br />
“Hasil litbang BBKB harus dapat diterapkan di industri dan mampu memecahkan permasalahan teknis yang dihadapi oleh industri sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas produk batik,” ungkap Haris.<br />
<br />
Haris menyebutkan, di lingkungan BPPI Kementerian Perindustrian terdapat 11 Balai Besar yang bersifat sektoral dan 11 Balai riset dan standardisasi yang bersifat regional serta 1 Balai Sertifikasi Industri.<br />
<br />
“Satker-satker tersebut memiliki peran dalam mendukung peningkatan kualitas dan produktifitas produk yang dihasilkan oleh industri sehingga memiliki daya saing di pasar regional, termasuk MEA, maupun di pasar global,” tuturnya.<br />
<br />
Peningkatan jejaring global dalam memasarkan produk batik merupakan upaya yang harus terus dilakukan. Hal ini bukan hanya dalam rangka peningkatan keuntungan ekonomi dari produk batik, namun juga sebagai upaya menyebarluaskan budaya Indonesia sehingga dikenal secara luas di dunia internasional.<br />
<br />
“Jejaring global memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan semua kalangan internasional. Selain keuntungan kerjasama, jejaring global dapat memberi kita kesempatan untuk sharing dan benchmarking produk kita secara lebih luas dan beragam,” pungkasnya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-53242031716722055632015-10-14T18:37:00.001+07:002015-10-14T18:37:10.374+07:00Pada Banyuwangi Batik Festival 2015, Sebanyak 60 Busana Priscilla Dipamerkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiETEF3wj0QBVS7A0N6nDxXTPYfX6HG7Uz9m8mxatR7a7lLxG32O4CMSTyGMuo1t_TtFiOGgXCKM4XZ0L2Cl3CT5Jt2cQoeK5Jz_UGBe4CiNIN78OK1ETGmNgj7UtAiNmfPHs3fWkwIuRA/s1600/Pada+Banyuwangi+Batik+Festival+2015%252C+Sebanyak+60+Busana+Priscilla+Dipamerkan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiETEF3wj0QBVS7A0N6nDxXTPYfX6HG7Uz9m8mxatR7a7lLxG32O4CMSTyGMuo1t_TtFiOGgXCKM4XZ0L2Cl3CT5Jt2cQoeK5Jz_UGBe4CiNIN78OK1ETGmNgj7UtAiNmfPHs3fWkwIuRA/s1600/Pada+Banyuwangi+Batik+Festival+2015%252C+Sebanyak+60+Busana+Priscilla+Dipamerkan.jpg" /></a></div>
Pada puncak acara pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015 yang diselenggarakan pada Sabtu malam, 10 Oktober 2015, desainer kondang Priscilla Saputro menampilkan 60 busana batik bertema Dramatic Carnival of Beat. Priscilla mengatakan bahwa tema tersebut terinspirasi dari kemeriahan pagelaran seni dan budaya Banyuwangi yang berhasil memadukan budaya tradisional dan kontemporer.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
"Lewat berbagai even seni dan budaya tersebut, Banyuwangi mampu menampilkan transformasi budaya bagi kalangan generasi muda. Ini menginspirasi kami untuk bisa menuangkannya dalam sebuah desain fashion," kata Priscilla kepada wartawan usai press conference BBF 2015 di Pendopo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, seperti dikutip dari Liputan6.<br />
<br />
Kali ini, Priscilla membawa Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, untuk memperagakan karya busananya. Anindya akan tampil bareng dengan 2 finalis Putri Indonesia 2015 lainnya. Berbeda dari tahun lalu yang menampilkan desain-desain soft yang memadukan batik dengan beludru, tahun ini Priscilla menampilkan desain yang lebih kuat dan berani.<br />
<br />
Seperti penggunaan warna-warna vibrant, mencolok dan menyala, yakni shocking pink, fluorecent yellow, vivid orange, dan blue dory. "Namun warna-warna netral dengan komposisi yang tenang juga tetap dimunculkan pada koleksi ini," imbuh Priscilla.<br />
<br />
Untuk pemilihan kain batik, Priscilla menggunakan bahan-bahan tenun sederhana dan bertekstur yang dipadukan dengan motif batik kontemporer Banyuwangi yang beraneka ragam. "Pemilihan kain tenun dan bertekstur ini untuk memberikan kreasi desain yang unik," lanjut Priscilla.<br />
<br />
Kesan desain busana yang lebih kuat dan berani juga akan tampil dalam pemilihan shape dan detail busana. seperti potongan desain kontemporer yang dipadukan dengan avantgarde yang sedikit rumit dan tidak biasa. "Untuk memperkaya detail kami juga menggunakan embroidery dan manik-manik," pungkas Priscilla.<br />
<br />
Priscilla Saputro merupakan pengusaha batik kondang asal Yogyakarta yang sudah dikenal dengan label batiknya, Batik Nyonya Indo. Priscilla punya pengalaman segudang di dunia fesyen, khususnya batik. Dia mendesain busana Miss Universe 2012 Olivia Culpo, Miss Universe 2013 Gabriela Isler, dan Puteri Indonesia 2013 hingga 2015.<br />
<br />
Dan pada Februari 2015 lalu, Priscilla telah menghadirkan batik Banyuwangi di ajang peragaan busana prestisius, Indonesia Fashion Week 2015 di Jakarta. Lewat sentuhannya, Priscilla dinilai sukses menampilkan batik Banyuwangi menjadi sebuah balutan desain yang kontemporer dan elegan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-38323186789922654762015-10-14T18:34:00.000+07:002015-10-14T18:34:15.683+07:00Sejarah Batik Nusantara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe37ukty5txcu5R8HN9QgQND-7pnuMMUECS0bjgDC-291VnzgrxFJ2_dVr8wmmprOzyAh5OhKk9_L_a120UQLCaB5TbWdJJfydccK4sZz2b708AFI33R-XNOwjzEXiYa6TdXJzHeGeF8U/s1600/Sejarah+Batik+Nusantara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe37ukty5txcu5R8HN9QgQND-7pnuMMUECS0bjgDC-291VnzgrxFJ2_dVr8wmmprOzyAh5OhKk9_L_a120UQLCaB5TbWdJJfydccK4sZz2b708AFI33R-XNOwjzEXiYa6TdXJzHeGeF8U/s1600/Sejarah+Batik+Nusantara.jpg" /></a></div>
Batik Nusantara sudah banyak dikenal orang di mancanegara. Baik batik Cirebon, batik Yogyakarta, batik Pekalongan atau jenis batik lainnya. Semua ini merupakan hasil karya dari para maestro batik yang selalu aktif dalam menyebarkan batik ke seluruh negara yang ada di dunia.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sejarah <a href="http://www.batikfilosofia.com/sejarah-batik-nusantara/" target="_blank">Batik Nusantara</a> sudah dimulai jauh sebelum kata “Indonesia” sendiri tercipta. Budaya teknik cetak motif batik tutup celup dengan menggunakan malam dari sarang lebah di atas kain sebenarnya tidak eksklusif terdapat di Indonesia, melainkan terbentang dari Mesir hingga kawasan Timur Tengah lainnya.<br />
<br />
Teknik ini juga dapat dijumpai di Turki, India, Cina, Jepang dan Afrika. Namun tidak ada satu tempat pun di dunia ini yang mengembangkan teknologi dan motif batik sedemikian kompleks dan kaya seperti di Indonesia (terutama Jawa).<br />
<br />
Teori mengenai asal-muasal batik nusantara telah menjadi perbincangan yang cukup pelik. G.P. Rouffaer, ilmuwan Belanda yang meneliti soal batik nusantara mengatakan, teknik ini dibawa pertama kali dari daerah India Selatan. Ada lagi pendapat dari J.L.A Brandes yang mengatakan bahwa sebenarnya sebelum ada pengaruh India datang ke Indonesia, Nusantara telah memiliki 10 unsur kebudayaan asli yaitu, wayang, gamelan, puisi, pengecoran logam mata uang, pelayaran, ilmu falak, budidaya padi, irigasi, pemerintahan, serta batik.<br />
<br />
Teori ini kemudian sedikit mematahkan teori bahwa batik nusantara ini berasal dari India Selatan.<br />
<br />
Ada lagi yang menceritakan, sejarah batik nusantara tumbuh dan berkembang semenjak adanya impor kain tenun dari India pada abad ke-17. Kain Eropa juga masuk ke Indonesia pada awal tahun 1815. Namun teori ini juga bergulir begitu saja. Mengingat motif-motif serupa motif batik sudah dapat kita temukan di relief-relief candi Prambanan dan juga Candi Borobudur. Artinya, bangunan-bangunan yang sudah berdiri semenjak abad ke-8 ini sudah mempengaruhi motif batik yang ada hingga sekarang.<br />
<br />
Sebuah tinjauan sejarah yang diterbitkan oleh Bataviaasche Genootchap Van Kunsten Wetwnschapen tahun 1912 dan bernama kitab Centini menyebutkan, pada jaman Pakubuwono V, sudah ada istilah batik dan pada waktu itu sudah terdapat motif-motif halus seperti gringsing, kawung, parang rusak dan lain-lain.<br />
<br />
Dalam kitab ini juga disebutkan bahwa canting sudah digunakan pada saat itu. Dalam kesusastraan kuno dan pertengahan, sempat ditemukan pembahasan soal nyerat atau nitik yang diduga merupakan teknik menghias kain menggunakan malam. Kemudian, setelah keraton Kartasuro pindah ke Surakarta, muncullah istilah mbatik dari Jarwo Dosok. Kata ini berasal dari gabungan kata “ngembat” dan “titik” yang berarti membuat titik.<br />
<br />
Dari semua tinjauan literatur ini cukup terlihat bahwa teknik merintang warna dengan menggunakan malam ini memang berkembang dan maju di tanah Jawa, terutama Jawa Tengah. Perkara kemudian seluruh daerah di Nusantara memiliki batik sudah jelas akibat proses bergeraknya manusia dan bergeraknya kebudayaan yang ada bersama manusia-manusia tersebut.<br />
<br />
Dan teknik ini kemudian juga berkembang, mengikuti proses asimilasi budaya orang-orangnya. Dan inilah yang kemudian membuat batik nusantara menjadi begitu kaya dan beragam.<br />
<br />
Dari timur ke barat, dari utara ke selatan, hampir semua daerah di pulau Jawa memiliki batiknya sendiri-sendiri. Bicara batik Jogja dan batik Solo, maka kita akan bicara sedikit tentang sejarah kerajaan Mataram Islam. Sebuah buntut dari kedigdayaan kerajaan Nusantara yang begitu berjaya pada masanya.<br />
<br />
Melalui proses yang sangat pelik dan melibatkan ratusan kali pemberontakan akhirnya kerajaaan Mataram Islam dipecah menjadi dua melalui perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.<br />
<br />
Perjanjian yang sedikit banyak melibatkan campur tangan VOC ini, membagi wilayah Mataram Islam menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Dimana Pakubuwono III menjadi rajanya dan Pangeran Mangkubumi menjadi Raja di wilayah yang baru dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I. Intinya, pemisahan wilayah ini, kemudian membuat berbagai macam perubahan dalam budaya di kedua wilayah tersebut.<br />
<br />
Kasunanan Surakarta, yang merupakan awal dari kerajaan Mataram Islam mempertahankan semua jenis kebudayaan yang mereka miliki. Mulai dari ritual, tarian sampai ke batik. Sedangkan Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat cenderung membuat berbagai macam tradisi baru, namun tetap berakar pada tradisi kerajaan Mataram Islam. Termasuk juga kain batiknya.<br />
<br />
Apabila sedikit disimpulkan, budaya pada Kasunanan Surakarta lebih konvensional dibandingkan Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat yang cenderung progresif. Ini terlihat misalnya pada tarian di Yogyakarta yang lebih dinamis, dibandingkan posisi berdiri yang lebih tegak dibandingkan Surakarta.<br />
<br />
Untuk batik, Sultan Hamengkubuwono I dari Yogya, memilih latar putih sebagai warna dasar kain batiknya. Sedangkan Susuhunan Pakubuwono III dari Kasunanan Surakarta/Solo tetap memilih latar sogan dan cenderung gelap untuk kain batiknya.<br />
<br />
Warna putih adalah warna dominan yang dapat kita lihat pada kain batik Yogyakarta. Warna sogan cokelat kuning keemasan adalah warna dominan batik Solo.<br />
<br />
Apabila batik Yogyakarta tampil dalam warna gelap, maka warna gelap kebiruanlah yang akan dominan terlihat pada kain batiknya. Sedangkan Batik Solo akan tampil dalam warna hitam kecokelatan ketika tampil dalam warna gelap. Ini muncul sebagai akibat dari proses pencelupan warna biru berkali-kali yang didapatkan dari tanaman indigo.<br />
<br />
Sedangkan warna hitam kecokelatan yang terdapat pada batik Solo merupakan hasil pencelupan berkali-kali warna cokelat sogan. Ini adalah hal paling mendasar yang membedakan batik Yogyakarta dan batik Solo. Warna sogan atau kuning cokelat keemasan tetap menjadi warna khas kedua batik ini.<br />
<br />
Beberapa perbedaan juga terlihat bagaimana perajin batik Yogyakarta dan pengarjin batik Solo dalam memprodo — hiasan emas pada motif — batik mereka.<br />
<br />
Membubuhkan prodo gaya Solo berbeda dengan gaya Yogya. Pada gaya Solo, yang dibubuhi prodo hanyalah garis luar (outline) corak dan sebagian isen-isennya. Sedangkan gaya Yogya, hampir seluruh corak dan isennya dilapisi prodo. Kesan yang ditampilkan pada prodo gaya Solo adalah lebih tenang dan anggun, sedangkan pada gaya Yogya lebih gagah dan menonjol.<br />
<br />
Keduanya sama-sama indah. Batik nusantara merupakan karya seni yang mewakili jiwa. Begitu juga dengan pemakainya. Mana yang lebih Anda suka? Tentu semua itu tergantung selera.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-9895494461789306602015-10-14T18:30:00.000+07:002015-10-14T18:30:19.899+07:00Banyak Kalangan Yang Menghadiri Banyuwangi Batik Festival<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPIDiHcMyXNETO0Zd-xbGhmchXrlQgNUuWv_pRkNzEM8QZzF9r3qJ-XFqgs9CKG8qnO-3NSyi8P3eEXioJvIb_Ecl8HbQ3RsO05auCGhxJFPxySXo0z1qFcsftgpYVbMjx-75ecdSLSBM/s1600/Banyak+Kalangan+Yang+Menghadiri+Banyuwangi+Batik+Festival.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPIDiHcMyXNETO0Zd-xbGhmchXrlQgNUuWv_pRkNzEM8QZzF9r3qJ-XFqgs9CKG8qnO-3NSyi8P3eEXioJvIb_Ecl8HbQ3RsO05auCGhxJFPxySXo0z1qFcsftgpYVbMjx-75ecdSLSBM/s1600/Banyak+Kalangan+Yang+Menghadiri+Banyuwangi+Batik+Festival.jpg" /></a></div>
Pacu perkembangan industri batik daerah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, gelar lomba desain motif batik. Acara ini, menjadi bagian dari rangkaian Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Uniknya, sehari sebelum acara puncak dihelat pada Jumat (9/10) besok, terlebih dulu digelar Fashion on the Pedestrian. Peragaan busana di atas trotoar ini digelar di Taman Blambangan, sebuah taman hijau yang asri di kabupaten berjuluk Sunrise of Java tersebut.<br />
<br />
Menggunakan panggung peragaan busana di area pejalan kaki ini akan diikuti 170 peserta asal Banyuwangi. Tidak hanya model profesional, mulai dari pelajar hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) bakal lenggak-lenggok di acara ini.<br />
<br />
Menurut salah satu dewan juri desain motif batik, Masiswo menuturkan, lomba ini sudah dilakukan secara konsisten Pemkab Banyuwangi sejak 2011 lalu. Bahkan tergolong berhasil menambah khasanah batik daerah, dari 22 motif batik bertambah menjadi 52 jenis motif.<br />
<br />
Juri dari Balai Besar Kerajinan dan Batik, Kementerian Perindustrian Yogyakarta ini juga mengungkap, menciptakan desain motif batik baru merupakan salah satu cara memicu pasar baru ataupun memperluas pasar yang sudah ada.<br />
<br />
"Karena pasar terus berubah. Pasar batik juga bisa jenuh apabila motif-motif yang tampil hanya motif lama. Maka harus selalu ada kreativitas dalam industri batik seperti lomba motif batik baru ini," kata Masiswo seperti rilis yang disampaikan Humas Pemkab Banyuwangi pada merdeka.com, Kamis (8/10).<br />
<br />
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo menjelaskan, para model itu sebelumnya sudah melewati tahap seleksi.<br />
<br />
"Meski aslinya para peserta ini tidak berprofesi sebagai model, mereka tetap mengikuti seleksi, mulai dari cara berjalan bak peragawati hingga desain baju yang diajukan. Total ada sekitar 456 peserta yang mengikuti audisi, tapi yang lolos hanya 170-an saja," kata Hary.<br />
<br />
Para model amatir ini, lanjut dia, akan berlenggak lenggok di atas trotoar sepanjang 350 meter. Mereka akan membawakan kategori busana seperti busana kasual yang akan dibawakan peserta anak-anak. Kemudian busana pesta dibawakan peserta remaja, dan karyawan akan memperagakan busana kerja.<br />
<br />
"Untuk memacu kreativitas peserta, kita beri mereka kebebasan untuk menyediakan busananya sendiri. Mereka bisa mendesain sendiri atau langsung menggandeng salah satu IMK batik," terangnya lagi.<br />
<br />
Hary menambahkan, selain untuk menarik minat wisatawan, ajang fesyen batik di atas trotoar ini juga untuk lebih membumikan kekayaan batik di tengah masyarakat. "Banyuwangi sekarang punya sedikitnya 52 motif batik. Dengan ajang ini, batik bisa menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat," ucapnya.<br />
<br />
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, selain ingin melibatkan langsung masyarakat dalam mempromosikan batik Banyuwangi dan menumbuhkan kecintaan pada fasyen batik lokal. Selain itu, even ini juga didesain istimewa untuk menunjukkan kalau trotoar bisa menjadi tempat pertunjukan yang aman, ramah dan nyaman.<br />
<br />
"Kami ingin fungsi trotoar dikembalikan bagi kepentingan publik," kata Anas.<br />
<br />
Anas melanjutkan, ajang ini sebagai upaya mendorong batik sebagai komoditas fasyen yang bisa menggerakkan ekonomi lokal agar terus digalakkan. "Pengembangan pariwisata memang sejalan dengan industri kreatif seperti batik. Dengan makin familiarnya batik Banyuwangi, perajin dan UMKM batik bisa tumbuh. Ini kerja-kerja jangka panjang," tandasnya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-46481600118626090882015-10-14T18:28:00.000+07:002015-10-14T18:28:04.817+07:00Banyak Motif Batik Yogyakarta Yang Belum Dipatenkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMLENgtggDJlIvmvqkqKPICYKqBldAqX6rrh-AtHky0pBYN4wifeFO_Pj4Y3AzGp9MhRUhuZzDq9O7m1_0MnMrgtIzEGw3Dp-Y8abFEl3g7hIH51YZfDn_1IbSJWwfiz1Ycq0ULdnyZYM/s1600/Banyak+Motif+Batik+Yogyakarta+Yang+Belum+Dipatenkan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMLENgtggDJlIvmvqkqKPICYKqBldAqX6rrh-AtHky0pBYN4wifeFO_Pj4Y3AzGp9MhRUhuZzDq9O7m1_0MnMrgtIzEGw3Dp-Y8abFEl3g7hIH51YZfDn_1IbSJWwfiz1Ycq0ULdnyZYM/s1600/Banyak+Motif+Batik+Yogyakarta+Yang+Belum+Dipatenkan.jpg" /></a></div>
Batik Yogyakarta memang memiliki banyak motif dan tak sedikit yang belum dipatenkan. Namun menurut Kadarmanta Baskara Aji selaku Plh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi DIY, saat ini pihaknya sedang menginventarisir motif batik khas Yogyakarta agar bisa dipatenkan.<br />
<a name='more'></a><br />
“Sebetulnya sedang mencoba menginventarisir motif-motif khas. Kalo setiap karya kita patenkan akan terlalu banyak," ujarnya seperti dikutip dari Liputan6. Salah satu ciri batik Yogyakarta adalah hasil cantingannya yang terlihat lebih kecil.<br />
<br />
Sambungnya, “Ke depan, motif Sidomukti dan Parang akan kita patenkan”. Baskara kemudian mengatakan bahwa nantinya akan ada lomba membuat motif batik Yogyakarta yang baru.<br />
<br />
Pada kesempatan sama, ia juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat soal perbedaan batik print dan batik tulis. “batik itu kan metodenya caranya membuat,” pungkas Baskara.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-67080045393429426462015-10-14T18:26:00.000+07:002015-10-14T18:26:08.616+07:00Banyuwangi Gelar Festival Batik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Il8XvtOxWGHNT9IhnswL2XlaLi1ydjh0AUzZXETobdHxBp7WmyokjiCZNQw1d_89ry2CRa0Pvbc8u93lOP7W-lq2-0UX3eF2khYZ3lKwyQ-aJHNfru6W-QTdJ0GfUbGLsDXD22OKdNI/s1600/Banyuwangi+Gelar+Festival+Batik.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Il8XvtOxWGHNT9IhnswL2XlaLi1ydjh0AUzZXETobdHxBp7WmyokjiCZNQw1d_89ry2CRa0Pvbc8u93lOP7W-lq2-0UX3eF2khYZ3lKwyQ-aJHNfru6W-QTdJ0GfUbGLsDXD22OKdNI/s1600/Banyuwangi+Gelar+Festival+Batik.JPG" /></a></div>
Untuk ke-3 kalinya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015. Even Fesyen bergengsi daerah ini digelar Sabtu malam, 10 Oktober 2015, di Taman Blambangan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
BBF 2015 kali ini mengangkat motif "Paras Gempal". Paras Gempal adalah Salah satu motif dari 44 motif batik yang dimiliki oleh Banyuwangi. Setiap motif batik Banyuwangi memiliki filosofi yang tinggi. Paras adalah batu cadas dan gempal artinya runtuh. Jika disatukan "Paras Gempal" bermakna kerukunan terhadap sesama.<br />
<br />
Sebelumnya BBF telah mengangkat tema motif batik Gajah Uling dan Kangkung Setingkes. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan bahwa ajang tersebut untuk mengeksplorasi khasanah kekayaan batik lokal dan industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi.<br />
<br />
"Pergelaran BBF ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat Banyuwangi dalam menumbuhkembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya batik agar semakin diminati masyarakat. Baik untuk fesyen maupun sebagai indentitas daerah. Event ini juga sebagai ikhtiar Banyuwangi dalam mempromosikan batik lokal ke khalayak luas," tutur Anas kepada wartawan usai press conference BBF 2015 di Pendopo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, seperti dikutip dari liputan 6.<br />
<br />
Anas mengatakan bahwa Batik kini bukan lagi menjadi fesyen yang out of date. Batik tidak lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini dan menjadi tren. Tren ini harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong pengembangan batik, baik dari sisi desain, kemasan event, maupun aspek ekonominya.<br />
<br />
"Itu semua kita wujudkan melalui Banyuwangi Batik Festival," imbuh Anas. Anas menegaskan bahwa melalui even BBF, pemerintah ingin memberikan kesempatan bagi para pelaku industri batik daerah untuk mendapatkan inspirasi baru dalam mengembangkan batik daerah. Ajang ini juga menjadi media yang strategis bagi para pengusaha batik untuk bertemu dengan pasar batik yang lebih luas.<br />
<br />
"Kami ingin pengrajin batik lokal mendapatkan pengalaman yang menginspirasi dan bisa membawa Batik Banyuwangi naik ke level yang lebih tinggi. Apalagi Februari 2015 lalu Batik Banyuwangi telah hadir di ajang peragaan busana prestisius, Indonesia Fashion Week. Semua upaya kami ini ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan bagi pelaku industri batik itu sendiri," tandas Anas.<br />
<br />
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo menyampaikan bahwa batik festival yang telah memasuki penyelenggaraan tahun ke-3 ini memiliki rangkaian even yang beragam. Mulai lomba desain batik, lomba busana batik, lomba mencanting, pameran dan promosi batik, Fashion Show Batik On the Pedestrian dan puncaknya BBF Fashion Show.<br />
<br />
"Kami sengaja membuat rangkaian even yang bisa mewadahi setiap proses dalam industri batik, mulai proses kreatif pembuatan desainnya sampai pertunjukkan hasil jadinya. Semuanya kami lombakan kecuali pameran untuk memberikan motivasi agar batik banyuwangi semakin berkembang dan inovatif," kata Hary.<br />
<br />
Hary menjelaskan bahwa untuk memberikan inspirasi bagi pelaku industri batik lokal, Pemkab kembali menghadirkan desainer batik nasional yakni Pricilla Saputro dan Irma Lumiga. Pricilla merupakan desainer batik nasional yang salah satunya terlibat dalam merancang busana Miss Universe dan Puteri Indonesia. Sedangkan Irma Lumiga adalah desainer asli Banyuwangi yang telah sukses di Bali.<br />
<br />
"Mereka berdua akan memberikan inspirasi dengan menjadi juri pada lomba desain batik. Selain itu mereka juga merancang busana batik Banyuwangi yang akan diperagakan di atas catwalk BBF 2015," jelas Hary. Hary menyatakan bahwa para finalis dan Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri akan menjadi salah satu peragawati yang membawakan karya-karya mereka.<br />
<br />
Menambah kemeriahan acara, BBF menampilkan Diva Pop Indonesia Krisdayanti (KD). KD ikut berlengak-lenggok di atas catwalk BBF mengenakan busana batik Banyuwangi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-67080158228938765912015-06-29T20:28:00.001+07:002015-06-29T20:28:03.965+07:00Sejarah Batik Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUQVAiBQetXuuJvGcJhmpvBbxpsAnV8G7SSeg69rgFwth1dncvYBipYihLKUdlR-WaCEj0y9im9Tlo3KsGbxLg6erv0Bo0xdr3a7iA6074saSiYj3JoGOqZds2jiYr4pwJnETocf54S5Y/s1600/Sejarah+Batik+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUQVAiBQetXuuJvGcJhmpvBbxpsAnV8G7SSeg69rgFwth1dncvYBipYihLKUdlR-WaCEj0y9im9Tlo3KsGbxLg6erv0Bo0xdr3a7iA6074saSiYj3JoGOqZds2jiYr4pwJnETocf54S5Y/s320/Sejarah+Batik+Indonesia.jpg" width="320" /></a></div>
Batik Indonesia saat ini sudah mendunia. Diberbagai negara sudah banyak orang yang menggunakan batik indonesia. Bahkan diyakini bahwa sejarah batik berawal di negara Indonesia. Oleh karena itu, kita patut bangga akan hal ini.<br />
<a name='more'></a><br />
Batik Indonesia berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” yang diaplikasikan ke atas kain untuk menahan masuknya bahan pewarna. Dari zaman kerajaan Mataram Hindu sampai masuknya agama demi agama ke Pulau Jawa, sejak datangnya para pedagang India, Cina, Arab, yang kemudian disusul oleh para pedagang dari Eropa, sejak berdirinya kerajaan Mataram Islam yang dalam perjalanananannya memunculkan Keraton Yogyakarta dan Surakarta, batik telah hadir dengan corak dan warna yang dapat menggambarkan zaman dan lingkungan yang melahirkan.<br />
<br />
<a href="http://www.batikfilosofia.com/sejarah-batik-indonesia/" target="_blank">Batik Indonesia</a> secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motik abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.<br />
<br />
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Kerajinan batik ini, di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke XVIII atau awal abad ke XIX.Gambar Sejarah Batik Indonesia<br />
<br />
Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke XX. Dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kesenian batik Indonesia merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik Indonesia dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik Indonesia ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-21188000498928657882015-06-24T09:12:00.001+07:002015-06-24T09:12:45.148+07:00Saat Ini Pusat Penjualan Batik Dikuasai Batik Printing<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0sd_nKidu-Dd692MmHbHL9a4FxGNv3zLWFB4nqGy5xcikJ117ylCH6iGlTHH5HTbeDNxvaNuh2q6Kuk_yPr0U_kaYQuXEVo_X-5qW4lWGENKsAn6rv1x3TWpbKS6z9NlsH4gf8YsWsRA/s1600/Saat+Ini+Pusat+Penjualan+Batik+Dikuasai+Batik+Printing.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0sd_nKidu-Dd692MmHbHL9a4FxGNv3zLWFB4nqGy5xcikJ117ylCH6iGlTHH5HTbeDNxvaNuh2q6Kuk_yPr0U_kaYQuXEVo_X-5qW4lWGENKsAn6rv1x3TWpbKS6z9NlsH4gf8YsWsRA/s320/Saat+Ini+Pusat+Penjualan+Batik+Dikuasai+Batik+Printing.jpg" width="320" /></a></div>
Batik printing merupakan batik yang cara pembuatannya sangat berbeda dengan batik yang biasanya. Jenis batik ini, dibuat dengan cara diprint melalui kain batik. Sedangkan batik asli cara pembuatannya lebih rumit dan memakan waktu yang lama. Karena itu, kualitas dan harganya antara batik printing dengan batik tulis biasa sangatlah berbeda.<br />
<a name='more'></a><br />
Saat ini di Indonesia mulai bermunculan pusat-pusat penjualan batik, baik yang mengambil title grosir, retail, maupun exhibition. Hal ini tak lain karena tingginya permintaan kebutuhan busana batik dari seluruh wilayah di Indonesia. Mall, modern market, traditional market, boutique, rumah makan, outlet, hingga di tempat terbuka seperti alun-alun maupun lapangan olah raga hampir semuanya terdapat titik-titik penjualan batik.<br />
<br />
Begitu besarnya kebutuhan batik sehingga mendorong banyak pihak untuk berbisnis batik terutama dari sisi penjualannya. Permintaan pasar yang sangat tinggi dan persaingan yang ketat mendorong kepada terjadinya perang harga penjualan produk batik dengan menomorduakan kualitas dan keaslian dari batik itu sendiri.<br />
<br />
Pemahaman makna batik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih beraneka ragam. Ada yang berpendapat bahwa batik adalah proses pewarnaan kain yang menggunakan metode halang rintang melalui media lilin malam, sehingga dengan pemahaman ini apapun motifnya dan apapun warnanya asal dibuat melalui proses penghalang warna lilin malam dinyatakan secara sah sebagai produk batik. Ada lagi pendapat yang menyatakan bahwa batik adalah suatu motif tertentu yang sudah pakem yang terdapat pada kain dengan kombinasi warna yang sudah pakem juga, seperi warna coklat, sogan dan hitam. Pemahaman ini tidak menitik beratkan kepada proses pembuatan, tetapi lebih menitik beratkan pada corak motif yang digunakan, sehingga bila produksinya melalui proses sablon atau printing asalkan corak motif dan warnanya sesuai pakem akan dinyatakan sebagai batik.<br />
<br />
<a href="http://www.batikfilosofia.com/saat-ini-pusat-penjualan-batik-dikuasai-batik-printing/" target="_blank">Batik printing</a> biaya produksinya jauh lebih murah, karena biasanya dibuat dalam jumlah yang relatif banyak sehingga harga jual dari batik printing ini akan jauh lebih murah dibandingkan dengan batik cap atau batik tulis yang proses pembuatannya membutuhkan media lilin malam.<br />
<br />
Di beberapa pusat penjualan batik seperti di mall ataupun di grosir batik, hampir sebagian besar telah dikuasai oleh produk batik printing. Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah jika penjual batik mengatakan dengan sejujurnya tentang jenis batiknya dan tidak mengambil untung yang terlalu berlebihan. Pembelipun tidak bisa disalahkan karena batik ada selera dan tidak mungkin memaksa konsumen untuk harus membeli batik cap atau batik tulis. Yang sangat disayangkan adalah ketika pembeli menanyakan “ini jenis batik apa ?”, lalu penjual dengan pedenya menjawab “ini batik cap atau batik tulis”. Untuk meyakinkan pembeli tak jarang banyak penjual yang melakukan mark-up harga sehingga menimbulkan image bahwa batik tersebut benar-benar batik cap atau batik tulis.<br />
<br />
Oleh karena itu perlu diwaspadai ketika melakukan pembelian batik di pusat penjualan batik. Tanyakan kepada penjualnya bagaimana proses pembuatan batiknya. Namun demikian bila pembeli tidak mempunyai kemampuan untuk membedakan mana batik printing, mana batik cap, atau mana batik tulis tentunya akan sangat mudah terpengaruh oleh jawaban penjual batik. Akan tetapi bila pembeli sudah sangat cocok dengan batik printing pilihannya atau batik jenis lainnya dan tanpa memperdulikan proses pembuatan batiknya, tentunya hal ini sudah merupakan hukum jual-beli yang sah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-9305224769420846402015-06-20T09:09:00.001+07:002015-06-20T09:09:14.894+07:00Seputar Proses Pembuatan Batik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBqMwKkMyoPD635NEstBWu_7EQ346qe461fqXTFXHdVw0c8tN2trzwiB-vu2Zeo98UHXAcWJ5XfEeeWeGUk1mowgoWodfz0klyGZEzu1IgWxhVXCR0NbRFgbIp4fuHjrlYbfN3LU_j7e0/s1600/Seputar+Proses+Pembuatan+Batik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBqMwKkMyoPD635NEstBWu_7EQ346qe461fqXTFXHdVw0c8tN2trzwiB-vu2Zeo98UHXAcWJ5XfEeeWeGUk1mowgoWodfz0klyGZEzu1IgWxhVXCR0NbRFgbIp4fuHjrlYbfN3LU_j7e0/s320/Seputar+Proses+Pembuatan+Batik.jpg" width="320" /></a></div>
Proses pembuatan batik memanglah sangat rumit, namun hal ini yang membuat unik dari sebuah batik. Selain motifnya yang bervariatif, proses pembuatannyapun cukup rumit dan unik. Konon hanya di Indonesia proses pembuatan batik yang sangat rumit.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Selama ini kita mengenal batik hanya dari melihat motifnya saja. Kalau ada pakaian dengan motif dan warna tertentu kita biasanya langsung bisa ‘men-vonis’ bahwa itu batik atau bukan. Namun jarang diantara kita yang bisa membedakan apakah ‘batik’ itu adalah batik original atau batik sablon/batik cetakan.<br />
<br />
Sebuah busana dikatakan batik jika pada proses pembuatan motifnya menggunakan malam (lilin). Apakah prosesnya dengan menorehkan canting atau menggunakan tembaga sebagai cap asalkan menggunakan malam (lilin) maka karya itu adalah batik original.<br />
<br />
Sedangkan <a href="http://www.batikfilosofia.com/proses-pembuatan-batik-yang-sangat-rumit/" target="_blank">proses pembuatan batik</a> yang non malam (non lilin), maka ‘batik’ itu adalah non original alias bukan batik. Hanya motifnya saja yang meniru motif batik.<br />
<br />
Untuk lebih mengenal batik original ada baiknya kita mengetahui bagaimana proses pembuatan batik sampai sebuah karya batik tercipta. Dengan mengetahui kita bisa membayangkan bagaimana rumitnya batik yang kita kenakan dihasilkan. Dan kita bisa menghargai dan memaklumi kalau harga yang harus kita keluarkan setara dengan panjangnya proses pembuatannya.<br />
<br />
Proses pengerjaan batik demikian unik sekaligus rumit. Setidaknya ada 12 tahap. Tahap pertama nyungging, yaitu membuat pola/motif pada kertas. Tahap kedua njaplak: memindahkan pola dari kertas ke kain. Tahap ketiga nglowong, yaitu pelekatan malam dengan canting sesuai dengan pola.<br />
<br />
Tahap keempat ngiseni, yaitu pemberian motif isen pada pola utama. Tahap kelimanyolet, yaitu memberi bagian tertentu dengan warna. Tahap keenam mopol, atau menutupi bagian yang dicolet dengan malam. Tahap ketujuh ngelir: Pewarnaan secara menyeluruh. Tahap kedelapan nglorod, yaitu penghilangan malam dengan merendamnya di air mendidih. Tahap kesembilan ngrentesi: Pemberian cecek (titik) pada klowongan. Tahap ke-10 nyumti, yaitu menutupi bagian tertentu dengan malam. Tahap ke-11 nyoga, atau pencelupan kain dengan warna sogan. Tahap ke-12 nglorod, penghilangan malam dengan merendamnya di air mendidih.<br />
<br />
Jadi masihkah kita berfikir bahwa proses pembuatan batik original itu sederhana?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-52964633134679118372015-06-16T08:02:00.001+07:002015-06-16T08:02:43.206+07:00UNESCO Pantau Perkembangan Museum Batik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOgwUJqMGs8SpvF5SxD2yk2iiGxrDIXZAASRwmVJEaxAmYp8meC2k91xWxStMV6Yb-aJS7ql8zILh0Bce3resVdnUk8ZjPmFqtpngaPHT1QEI3bIVbfRfUIGSZ7XtGkbE0p1yS1Jkh6-Y/s1600/UNESCO+Pantau+Perkembangan+Museum+Batik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOgwUJqMGs8SpvF5SxD2yk2iiGxrDIXZAASRwmVJEaxAmYp8meC2k91xWxStMV6Yb-aJS7ql8zILh0Bce3resVdnUk8ZjPmFqtpngaPHT1QEI3bIVbfRfUIGSZ7XtGkbE0p1yS1Jkh6-Y/s320/UNESCO+Pantau+Perkembangan+Museum+Batik.jpg" width="320" /></a></div>
Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa di Indonesia ada museum batik. Bahkan museum batik ini sudah mendapatkan penghargaan dari UNESCO. Karena itu, kita seharusnya bangga akan warisan nenek moyang kita ini yang berupa batik.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Museum Batik Pekalongan mendapatkan pemantauan langsung dari pihak UNESCO untuk mengetahui perkembangan setelah menerima penghargaan Best Practise Internasional, yang telah diterima bertepatan dengan diakuinya Batik Sebagai Warisan Tak Benda dari Indonesia, 2 Oktober 2009.<br />
Penghargaan tersebut diberikan UNESCO karena museum Batik Pekalongan dinilai sebagai tempat yang mampu memberikan pelajaran pelestarian batik sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia.<br />
<br />
Menurut Kepala UPTD Museum <a href="http://infoseputarbatik.blogspot.com/2015/03/sejarah-lahirnya-batik-pekalongan.html" target="_blank">Batik Pekalongan</a>, setelah menerima Penghargaan dari UNESCO tersebut, perkembangan museum tidak dilepas begitu saja oleh pihak pemberi penghargaan, melainkan terus dipantau.<br />
<br />
Bahkan rencananya, UNESCO akan datang langsung ke Kota Pekalongan untuk memantau perkembangan terhadap penghargaan yang telah diberikan, apa dapat dijaga dengan baik atau justru mengalami penurunan setelah menerima penghargaan Best Practise.<br />
<br />
Tak hanya itu, UNESCO sebelum melakukan kunjungan juga akan melakukan pembicaraaan di rumah dinas walikota saat transit dan memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang perlu dikembangkan atau dilestarikan.<br />
<br />
<b>Kritik dan Saran untuk Museum Batik</b><br />
Terhadap kunjungan tersebut, diharapkan juga dapat muncul masukan-masukan dari UNESCO terhadap Museum Batik agar dapat dilakukan pengembangan lebih baik lagi kedepannya, supaya predikat yang sudah disandang dapat dijaga secara baik.<br />
<br />
Momentum ini justru sangat bagus sekali untuk diperhatikan karena selain pemantauan juga akan dilakukan kritik-kritik serta saran saran demi kebaikan pengembangan museum dimasa mendatang, sehinga tidak berhenti begitu saja.<br />
<br />
Karena itu pada saat kunjungan, semua pihak di museum termasuk dinas instansi terkait akan dikerahkan agar dapat bersama-sama menyimak kajian dari UNESCO serta melakukan langkah serentak menjadikan Museum Batik semakin bagus. Setelah kunjungan tersebut, <a href="http://www.batikfilosofia.com/perkembangan-museum-batik-dipantau-unesco/" target="_blank">Museum Batik</a> juga diajak untuk mengikuti berbagai macam pameran yang dilakukan oleh UNESCO. Sebab setelah mendapat predikat tersebut, Museum Batik menjadi binaan UNESCO dan selalu diikutsertakan pada kegiatan-kegiatan bertaraf internasional.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-23473958972029256652015-06-16T07:58:00.002+07:002015-06-16T07:58:45.969+07:00Perkembangan Batik Modern<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEkZuiWo9VZs-cQ3gXum0uUyCsx38JPgQNp5Xg8faeDzD63IIyWaUePwbHKhXE0a6p9MiL2Rx8aY21EnHO1XhVd7rpzmjGYfXoUyVZAMp1Ou97cuYHN6HvHPjKbSB0zijAZF656UvUL3U/s1600/Perkembangan+Batik+Modern.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEkZuiWo9VZs-cQ3gXum0uUyCsx38JPgQNp5Xg8faeDzD63IIyWaUePwbHKhXE0a6p9MiL2Rx8aY21EnHO1XhVd7rpzmjGYfXoUyVZAMp1Ou97cuYHN6HvHPjKbSB0zijAZF656UvUL3U/s320/Perkembangan+Batik+Modern.jpg" width="320" /></a></div>
Batik modern merupakan batik yang ada pada jaman sekarang ini. Baik dari jenis motifnya, maupun dari cara membuatnya. Batik ini biasanya sudah tidak terlihat sisi keunikannya yang biasanya dilihat dari motifnya. Namun batik ini cukup diminati bagi kalangan tertentu.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Mungkin selama ini masyarakat masih rancu dengan apa yang disebut dengan batik modern. Quintanova, salah seorang pengamat batik menjelaskan istilah modern dalam konteks batik dapat dilihat dari beberapa segi:<br />
<br />
Yang pertama modern dalam arti motif dan yang kedua modern dalam teknis pembuatan. Contoh modernisasi motif diantaranya memadukan dua motif batik dalam satu kain misalnya perpaduan antara lereng dengan kawung menjadi motif lereng-kawung. Batik kontemporer bahkan mengaplikasikan motif-motif modern atau bahkan abstrak dalam kain yang diproses dengan teknis pembuatan batik.<br />
<br />
Modern yang kedua adalah dalam hal teknis. Batik printing adalah salah satu bentuk modernisasi teknis pembuatan batik. Namun istilah batik printing yang dikenal masyarakat sebenarnya bukan termasuk batik karena tidak melalui tahapan pembuatan batik. Proses pembuatan batik secara singkat harus melalui beberapa tahap, penggambaran motif, pelapisan dengan malam, pewarnaan, dan terakhir proses lorot (penghilangan malam). Tanpa proses tersebut sebuah kain tidak bisa dikatakan batik tetapi hanya tekstil yang bermotif batik.<br />
<br />
Inovasi lain dalam hal teknis pembuatan adalah dengan printing malam seperti yang dilakukan di Desa Wisata Batik Kliwonan dimana malam yang panas dicetak pada sebuah kain secara massal. Dengan proses ini dimungkinkan membuat batik dengan jumlah besar dan dalam waktu singkat tetapi tidak menyimpang dari aturan proses pembuatan batik.<br />
<br />
<b>Perlu Inovasi agar Batik Bisa Bertahan</b><br />
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Arifatul Uliana, putri Solo tahun 2009, <a href="http://www.batikfilosofia.com/perkembangan-batik-modern/" target="_blank">batik modern</a> merupakan usaha agar batik lebih memasyarakat. Demi menjangkau konsumen kaum muda, keberadaan batik modern memang sangat perlu. Dengan motif yang bervariasi maka kaum muda tidak lagi enggan menggenakan kain batik dan perlahan-lahan stereotype batik sebagai pakaian untuk yang lebih “senior” bisa terkikis.<br />
<br />
Menurut Uli pakem filosofis batik tidak harus dikorbakan walaupun proses modernisasi terus terjadi. Nilai filosofis batik bisa dipertahankan dengan menciptakan motif baru dengan pakem-pakem yang sudah ada. Tanpa variasi dan modernisasi batik akan terkesan monoton, dan tidak bisa bertahan membudaya sampai saat ini.<br />
<br />
<b>Edukasi Pertahankan Nilai Filosofis Batik</b><br />
Para pencipta motif batik baru perlu lebih berhati-hati dalam menuangkan kreasinya, paling tidak seorang pembuat motif batik memiliki pengetahuan dan literatur tentang batik-batik terdahulu. Agar motif batik yang diciptakan tidak menyalahi aturan dan pakem yang telah ada.<br />
<br />
Batik yang saat ini menjadi trend mode sesunguhnya adalah suatu modal untuk memperkenalkan sejarah dan filosofis batik pada masyarakat. Edukasi budaya diperlukan agar ketika seseorang mengenakan batik dia tidak hanya mengenakannya dengan alasan trend fashion semata tetapi dengan diiringi kesadaran bahwa batik adalah warisan budaya yang patut untuk dilestarikan.<br />
<br />
Upaya edukasi nilai filosofis batik dapat dilakukan dengan membawa batik ke sekolah baik dalam bentuk pelajaran intrakulikuler ataupun ekstrakulikuler. Dengan upaya tersebut generasi muda khususnya pelajar menjadi mengenal batik secara lebih mendalam. Sehingga di masa depan batik tetap berjaya. Pameran batik yang digelar perlu lebih menekankan pada pengenalan nilai sejarah batik, tidak hanya pengenalan sekilas tentang kain batik saja tanpa ada tidak lanjut yang lebih mendalam.<br />
<br />
Jangan sampai aset budaya yang tak ternilai harganya hilang bersama hilangnya kepedulian kita untuk nguri-uri budaya sendiri. Dengan usaha-usaha tersebut batik modern dan budaya batik tidak akan luntur seiring bergantinya trend busana.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-50813069121964897992015-06-14T11:50:00.000+07:002015-06-14T11:50:00.093+07:00UNY Menggelar Pelatihan Membuat Batik Untuk Dharma Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIJ5VdYompEYbacKKVtzvUeCDdo9y_4fwtYoKbm1dieznoo0LZk1Wvun4FFhyphenhyphengeIZFKbRgC2W2hH0_bmH_4LBKdbtgT7VcFzJhPfJ8x22-jrvMfOXXsSbZAr-PLh3RRGoGIZmsu1NUkoo/s1600/UNY+Menggelar+Pelatihan+Membuat+Batik+Untuk+Dharma+Wanita.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIJ5VdYompEYbacKKVtzvUeCDdo9y_4fwtYoKbm1dieznoo0LZk1Wvun4FFhyphenhyphengeIZFKbRgC2W2hH0_bmH_4LBKdbtgT7VcFzJhPfJ8x22-jrvMfOXXsSbZAr-PLh3RRGoGIZmsu1NUkoo/s320/UNY+Menggelar+Pelatihan+Membuat+Batik+Untuk+Dharma+Wanita.jpg" width="320" /></a></div>
Dharmawanita Fakultas Teknik (FT) UNY mengadakan pelatihan membatik dari rumah Batik Morinda, Solo.<br />
<a name='more'></a><br />
Pelatihan itu didampingi oleh Dr Sarah Rum Handayani dosen Tekstil dari UNS, dengan menekankan pada proses serta pewarnaan batik. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi ke keluarga Wakil Dekan II FT UNY Dr Dwi Rahdiyanta yang juga berdomisili di Solo.<br />
<br />
Bruri Triyono selaku ketua Dharmawanita FT UNY menjelaskan bahwa kegiatan itu sebagai ajang untuk memperkuat rasa persaudaraan antara keluarga besar FT UNY. ”Kita berharap Dharmawanita bukan hanya menjadi kegiatan milik ibu-ibu saja namun dharmawanita diharapkan menjadi wadah untuk berkumpul seluruh keluarga di FT UNY,” tuturnya.<br />
<br />
Itu juga baru kali pertama kegiatan Dharmawanita dilaksanakan di luar kampus agar ada nuansa dan suasana baru sehingga diharapkan makin meningkatkan kebersamaan diantara keluarga besar FT UNY.<br />
<br />
Dr Sarah Rum Handayani sebelum memulai pelatihan menjelaskan tentang jenis-jenis pewarna yang biasa digunakan dalam membatik serta keunggulan-keunggulannya. Pihaknya menjelaskan bahwa cukup banyak pewarna yang menggunakan bahan alami seperti secang yang mampu memberikan warna merah yang cukup kuat.<br />
<br />
”Adanya produk pewarna alami fungsional ini, dapat menghindari dampak-dampak yang ditimbulkan dari pemakaian pewarna sintesik,” jelasnya.<br />
<br />
Setelah mendapat serangkaian penjelasan, ibu-ibu Dharmawanita FT UNY pun langsung melakukan praktik dari mewarnai, pewarnaan hingga pencelupan akhir kain batik.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-88718438458931405832015-06-13T11:48:00.000+07:002015-06-13T11:48:00.444+07:00Harsono, Ciptakan Batik Langse<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUYysBDkZ5JObs73NOyP8d55OTPipeB-1L1xvNcpa8ZzZRdN4ovfOhFH8W7dBuno4JPHxuy20qV-0D1hSKoa4pkbRaJ5McNTrCogR3Vl0mkwCGm8kzVf95EmZObZ5LN4Khm3H_dssicxo/s1600/Harsono%252C+Ciptakan+Batik+Langse.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUYysBDkZ5JObs73NOyP8d55OTPipeB-1L1xvNcpa8ZzZRdN4ovfOhFH8W7dBuno4JPHxuy20qV-0D1hSKoa4pkbRaJ5McNTrCogR3Vl0mkwCGm8kzVf95EmZObZ5LN4Khm3H_dssicxo/s320/Harsono%252C+Ciptakan+Batik+Langse.jpg" width="320" /></a></div>
Kerajinan batik yang merupakan karya warisan budaya bangsa kini berkembang di berbagai daerah. Di Jawa Tengah, berbicara batik kini tidak hanya menyebut Solo dan Pekalongan. Hampir di setiap kabupaten/kota memiliki produk batik dengan ciri khas yang mencerminkan lokalitas.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Di Pati, kerajinan batik juga tidak tumbuh dan berkembang di wilayah Kecamatan Juwana, terutama Desa Bakaran Kulon dan Bakaran Wetan. Belakangan berbicara batik di Bumi Mina Tani tidak sebatas batik bakaran, tetapi ada varian lain. Kendati tidak diketahui pasti munculnya varian lain selain batik bakaran, yang pasti kini juga ada batik Tlutup di Kecamatan Trangkil, Mojomulyo (Tambakromo), dan Langse (Margorejo).<br />
<br />
Terkini, muncul juga batik yang berasal dari Kecamatan Kayen. Batik Langse cukup menarik untuk disimak, setidaknya dari rekam jejak perajin sekaligus pegiatnya. Meskipun kemunculannya terbilang baru, namun pegiatnya berpengalaman. Adalah Harsono (48), yang merintis, membuat, dan menggiatkan batik langse.<br />
<br />
Bagi dia, batik bukan barang baru. Ayah tiga anak ini memiliki segudang pengalaman karena bergelut dalam perbatikan sejak 1989. Kiprah tersebut tidak di tanah kelahirannya, melainkan di Bali dan Solo. Pada 1989 hingga 2003 pria yang akrab disapa Loso ini bergelut dengan batik bali. Di Pulau Dewata, dia sempat berjaya karena memiliki industri batik sendiri hingga memiliki 80 pekerja.<br />
<br />
Pangsa pasar produknya berupa sarung pantai, kids fashion dan lainnyakebanyakanEropa, sepertiItalia, Spanyo, Jerman, Inggris, dan Prancis. Adapun untuk pasar untuk benua Amerika adalah di Brasil. Sekali pengiriman ke luar negeri, bisa mencapai lebih dari seratus ribu lembar produk batik. Hanya, pada 2003 dia mengalami kolaps lantaran tertipu oleh buyer dari Brazil.<br />
<br />
Sebanyak 144 lembar sarung pantai garapannya dibawa tanpa dibayar sepeser pun. Pengalaman pahit itu tidak menjadikan Loso patah arang. Setahun kemudian (2004) dia bergabung dengan perusahaan batik terkenal Danar Hadi. Setelah enam tahun di Kota Batik pria beristrikan perempuan Bali, Ni Luh Sudi memutuskan untuk pulang ke Pati.<br />
<br />
Dia tidak langsung memroduksi batik langse. Waktunya digunakan untuk menjadi tutor batik ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Itu merupakan kegiatan yang telah lama dilakukan sembari bekerja di Danar Hadi. Bahkan, batik Mojomulyo di Kecamatan Tambakromo, Pati tidak terlepas dari sentuhan pelatihannya. Aktivitas itu kini masih berjalan seiring dengan aktivitas memroduksi batik langse.<br />
<br />
<b>Sentra Batik</b><br />
<br />
Untuk batik langse, dia menciptakan keunikan tersendiri melalui motif, pewarnaan, dan bahan dasar kain. Ada tiga motif khas batik langse yang telah dia ciptakan, yakni Bulus Kedungsani, Pati Bumi Mina Tani, dan Sekar Jagad. Semua motif itu sama sekali berbeda dengan batik bakaran yang khas dengan pecahan.<br />
<br />
“Untuk sementara kami masih memroduksi batik cap dengan pewarna sintetis yang soft. Ke depan akan kami kembangkan untuk batik tulisnya,” kata Loso yang menamai produk batik langsenya dengan Trisula.<br />
<br />
Saat ini dia masih memanfaatkan bagian belakang rumahnya yang masih berdinding gedhek untuk membatik. Sedikit petak lahan di samping rumah juga digunakan mewarnai dan menjemur batik. “Saya dibantu tujuh ibu-ibu yang merupakan tetangga. Mereka terlibat “menembok” di rumah masing-masing. Lumayan bisa menambah pendapatan keluarganya,” lanjutnya.<br />
<br />
Sejak setahun lalu berproduksi batik langse, banyak pemesan dari berbagai daerah, seperti Jepara dan Semarang. Belakangan, order pun berdatangan dari Pati. Kebanyakan pemesan merupakan instansi pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta. Kain tersebut untuk keperluan seragam. “Selain karena jaringan kenalan saya, pemasaran ini juga karena pameran. Kami pernah pameran di Jakarta, Semarang, dan Pati.<br />
<br />
Kini batik langse juga dipasarkan temen di sejumlah mal di Semarang,” terangnya. Dalam waktu dekat, Loso pun akan menggelar pelatihan bagi perempuan di desanya. Harapannya, semakin banyak orang yang piawai membatik sehingga Langse menjadi sentra UMKM batik.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-23269671235616821282015-06-12T11:44:00.000+07:002015-06-12T11:44:00.838+07:00Batik Solo TV Akan Segera Hadir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_rYsDL2eQtNR7j9qALvisfKht0MYQrovXtrlP8PXEW9P70udMt2k_cUptouGggeEHa6rg7qYgIOaHuK45envTf_EjxAGI_SMsFnBQ87NcnwbzKcfGhLncyWPmm-DsYVqUzeW5TdF9mxw/s1600/Batik+Solo+TV+Akan+Segera+Hadir.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_rYsDL2eQtNR7j9qALvisfKht0MYQrovXtrlP8PXEW9P70udMt2k_cUptouGggeEHa6rg7qYgIOaHuK45envTf_EjxAGI_SMsFnBQ87NcnwbzKcfGhLncyWPmm-DsYVqUzeW5TdF9mxw/s320/Batik+Solo+TV+Akan+Segera+Hadir.jpg" width="320" /></a></div>
Tak lama lagi, publik bakal menikmati layanan Batik Solo TV di berbagai fasilitas umum di Kota Solo. Pemkot Surakarta sebagai pemilik mengklaim, stasiun televisi tersebut bakal menayangkan informasi publik kepada khalayak.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
”Format tayangannya 60 persen informasi publik dan 40 persen hiburan atau branding kota,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Yosca Herman Soedradjad, usai peluncuran Batik Solo TV di Kantor Kelurahan Jebres, Jumat (5/6).<br />
<br />
Sebanyak 51 kantor kelurahan, lima kantor kecamatan, stasiun dan terminal, menjadi beberapa tempat yang dipilih pemkot sebagai lokasi penempatan layar televisi yang menayangkan Batik Solo TV.<br />
<br />
”Mungkin juga akan dipasang di mal dan public space lainnya. Yang jelas, semua berita dan kegiatan pemkot akan ditayangkan di sana. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tiap kelurahan pun akan disiarkan melalui televisi ini.”<br />
<br />
Tim khusus pun telah disiapkan Dishubkominfo guna membuat perencanaan, program, liputan, editing hingga penyiaran Batik Solo TV. Program dan tayangan dijanjikan selalu diperbarui, sehingga tampilannya tidak monoton dan membosankan.<br />
<br />
<b>Kabel</b><br />
<br />
”Saat ini kami baru bisa menggunakan kabel untuk siaran Batik Solo TV. Namun ke depan, kami akan mencoba membuat siaran televisi ini bisa dinikmati secara online. Bahkan bila perlu akan diupayakan agar bisa diakses oleh pengguna Android,” urai Herman.<br />
<br />
Dengan anggaran sekitar Rp 200 juta dari APBD 2015, dalam waktu dekat Batik Solo TV baru tersedia di 51 kantor kelurahan dan lima kantor kecamatan.<br />
<br />
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo bergarap, Batik Solo TV mampu meningkatkan kepercayaan dan kepedulian mereka terhadap pemkot, sekaligus partisipasinya dalam pembangunan di Kota Solo.<br />
<br />
”Kalau perlu, laporan anggaran tiap SKPD ditampilkan saja sekalian. Jadi siaran Batik Solo TV ini bisa menjadi salah satu bentuk transparansi anggaran pemerintah kepada publik,” tandasnya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-190045271960730932015-06-11T11:35:00.000+07:002015-06-11T11:35:00.039+07:00Bayu Ramli Peragakan Batik Magelang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQAbUj8so-2vriJ4iSIWK_qgVjdWUSy6pwOvPKW331r27FuHWY0_9thhucAAUz6sGq7QKDeN4mDbjCFR5yE-0hUB5rZTgyBKKBkEKXe22dAIzqEwZiXwGHiKlrojokf04R3_pYt5ywfyA/s1600/Bayu+Ramli+Peragakan+Batik+Magelang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQAbUj8so-2vriJ4iSIWK_qgVjdWUSy6pwOvPKW331r27FuHWY0_9thhucAAUz6sGq7QKDeN4mDbjCFR5yE-0hUB5rZTgyBKKBkEKXe22dAIzqEwZiXwGHiKlrojokf04R3_pYt5ywfyA/s320/Bayu+Ramli+Peragakan+Batik+Magelang.jpg" width="320" /></a></div>
Kekayaan batik khas Magelang menarik perhatian Bayu Ramli, Pemilik Exisít Modelling Semarang. Bayu yang memiliki murid model-model terbaik Jawa Tengah bersemangat ketika menampilkan batik khas Kota Tidar itu di atas panggung Festival Jamu dan Kuliner, Sabtu (6/6) malam.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sebanyak 10 model wanita cantik dan pria ganteng tampil di hadapan ratusan penonton. Mereka anggun berlenggaklenggok di atas dan di depan latar panggung sambil sesekali tersenyum manis. Para model seolah mengajak masyarakat mengenakan batik seperti mereka.<br />
<br />
Masyarakat yang menyaksikan begitu antusias melihat aksi model, sambil sesekali mengabadikan dengan kamera. Dengan diiringi musik disco sentuhan DJ Ocka Diamondika (16), masyarakat terlihat sangat menikmati fashion show itu. ”<br />
<br />
Tidak hanya kali ini saya bawa model-model untuk peragaan busana di Magelang. Tapi, kali ini sangat beda, karena yang ditampilkan adalah batik-batik khas Magelang,” ujar Bayu Ramli di sela-sela acara.<br />
<br />
<b>Motif Apik</b><br />
<br />
Ia menilai, batik khas Magelang memiliki motif yang apik dan warna-warna beragam. Termasuk memiliki ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain, seperti Pekalongan atau Solo. Hal ini membuat penampilan para model malam itu begitu menarik, mengingat batik yang dikenakan juga apik.<br />
<br />
”Di sini saya ingin menunjukkan kepada masyarakat, batik Magelang tidak kalah menarik dari batik daerah lain. Banggalah warga Magelang yang memiliki ciri khas batiknya sendiri, yang saya harap akan terus berkembang,” katanya.<br />
<br />
Batik yang dipakai para model berasal dari beberapa perajin batik yang tergabung dalam Paguyuban Batik Magelang. Bahkan, Bayu mengikutsertakan para perajin tersebut ke atas catwalk dengan tujuan masyarakat lebih mengenal mereka.<br />
<br />
Yupita (38), Pemilik Batik Srikandi, salah satunya. Ia menampilkan tujuh buah koleksi yang dikenakan para model. Di antaranya bermotif suruh ayu, trunan, bayeman, dan lainnya. Wanita berhijab itu pun terlihat antusias memakaikan batiknya ke model.<br />
<br />
”Baru dua kali ini saya ikut fashion show dan baru pertama kali dengan Bayu Ramli. Tentu senang bisa terlibat di sini dan saya harap batik Magelang makin populer,” tuturnya.<br />
<br />
Senada disampaikan Kelik Subagyo (43), Pemilik Galeri Batik Soemirah, bahwa fashion show kali ini sangat berarti baginya. Pasalnya, pamor batik Magelang akan semakin meningkat dan harapan perajin kian maju akan mudah terwujud.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-83379535582387693712015-06-10T11:31:00.000+07:002015-06-10T11:31:34.207+07:00Penjualan Batik Stagnan Menjelang Bulan Puasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVfd3Fd9syecnLdzpp7GdypOPSpva9QaYmWWwsW6n3QWdBRFWQqSTAb80M2DeXEpIijuUcK1BlajOQ_aGsE9G5NMKUShCFuCjSJ33S8sMv-4Z3lfaL32OqdAA4Q3Vdi3QHmjS_Xtiqo68/s1600/Penjualan+Batik+Stagnan+Menjelang+Bulan+Puasa.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVfd3Fd9syecnLdzpp7GdypOPSpva9QaYmWWwsW6n3QWdBRFWQqSTAb80M2DeXEpIijuUcK1BlajOQ_aGsE9G5NMKUShCFuCjSJ33S8sMv-4Z3lfaL32OqdAA4Q3Vdi3QHmjS_Xtiqo68/s320/Penjualan+Batik+Stagnan+Menjelang+Bulan+Puasa.png" width="320" /></a></div>
Jelang Ramadan, penjualan batik di Pekalongan belum ada peningkatan. Penjualan batik di sejumlah pasar grosir masih cenderung stagnan. Seperti yang terpantau di Pasar Grosir Batik Setono dan International Batik Center (IBC) Wiradesa, kemarin. Belum terjadi lonjakan pembeli jelang Ramadan yang kurang sepekan mendatang. ”Kalau pembeli tetap ada, namun belum dibilang ramai. Penjualan masih sama seperti hari-hari biasanya,” kata Ninik, penjaga salah satu toko batik di pasar Grosir Setono, kemarin.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Menurutnya, memasuki musim Ramadan, omzet penjualan batik cenderung masih stabil atau stagnan. Pembeli datang ketika memasuki dua pekan sebelum Lebaran. Saat tersebut, banyak pemudik yang sengaja berhenti dan mengunjungi pasar untuk berbelanja batik sebagai oleholeh. ”Saat paling ramai nanti minggu ketiga di bulan Ramadan, dan arus balik Lebaran. Kalau hari-hari ini masih biasa saja tidak ada kenaikan omzet,” katanya.<br />
<br />
<a href="http://www.tokoonlineindonesia.net/memakai-baju-muslim-saat-lebaran/" target="_blank">Baju Muslim</a> Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, Indah. Penjaga toko batik Putra Ovi Grosir Setono ini mengaku belum ada lonjakan pembeli jelang Ramadan ini. Indah hanya mengaku, di sisi lain penjualan baju batik merosot, namun di sisi lain pihaknya banyak menerima pesanan baju muslim. ”Dalam sepekan ini penjualan mulai meningkat untuk gamis, kemeja, hem, dan sarung. Kebutuhan masyarakat muslim tersebut mulai banyak dicari pembeli dalam sepekan ini,” katanya. Dalam sehari, kata Indah, dirinya berhasil menjual sekitar 10 kodi baju muslim tersebut.<br />
<br />
Meskipun sedang banyak dicari, dirinya mengaku tidak menaikkan harga barang tersebut. Hal itu dilakukan untuk menjaga langganannya agar tidak kabur atau beralih ke pedagang lain. ”Untuk harga masih sama, tidak ada kenaikan. Mungkin dinaikkan sedikit memasuki dua pekan jelang Ramadan saat masuki musim mudik Lebaran. Karena saat Lebaran pasarnya beda, banyak pembeli datang dari luar kota yang kebetulan melintasi Pantura. Jadi dinaikkan sedikit tidak jadi masalah,” tuturnya.<br />
<br />
Hal demikian juga dialami sejumlah pedagang di International Batik Center (IBC) Wiradesa. Disampaikan sejumlah pedagang, belum ada peningkatan penjualan jelang Ramadan ini. ”Penjualan masih sama seperti biasanya. Mulai ramai nanti jelang arus mudik dan arus balik Lebaran,” kata salah seorang pedagang di IBC Wiradesa, Kusuma Dewi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-5194492338673533732015-06-10T11:28:00.000+07:002015-06-10T11:28:10.762+07:00Mengangkat Martabat PGOT Dengan Batik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuOeI0ilaxTYHkC_VCQNfv_MvAZUmMXGadkIefQKKHL4wxpPtmEsYrdX0ek7AWnHuFgI39P2D2DMDw05kmIO-chIPNReRx-S2IUjQtmojCB9DdaBTOwkC8zSL5hZW8XfGIYJaV8D6Jpw8/s1600/Mengangkat+Martabat+PGOT+Dengan+Batik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuOeI0ilaxTYHkC_VCQNfv_MvAZUmMXGadkIefQKKHL4wxpPtmEsYrdX0ek7AWnHuFgI39P2D2DMDw05kmIO-chIPNReRx-S2IUjQtmojCB9DdaBTOwkC8zSL5hZW8XfGIYJaV8D6Jpw8/s320/Mengangkat+Martabat+PGOT+Dengan+Batik.jpg" width="320" /></a></div>
Jadwal kegiatan membatik bagi eks Pengemis, Gelandangan Dan Orang Terlantar (PGOT) di Balai Rehabilitasi Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang terus ditingkatkan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
PGOT yang umumnya punya pemalas, jalan pintas, menunggu belas kasihan orang lain, tidak kreatif ini oleh Sadiman Al Kundarto seorang pekerja sosial dikembangkan dan dipakai untuk mendobrak semua kebiasaan buruk PGOT, antara lain dengan dilatih membatik.<br />
<br />
“Ini penting agar mereka tumbuh semangat mau bekerja, kreatif, sabar, tidak menunggu belas kasihan orang lain dan tidak suka melamun,” kata Sadiman, Senin (20/4).<br />
<br />
Atas persetujuan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang, Sadiman mengusulkan kepada Badan Litbang Provinsi Jawa Tengah dapat mengalokasikan kegiatan eksperimen membatik oleh instruktur yang berpengalaman.<br />
<br />
Ternyata mereka mampu membuat batik yang tidak kalah bagusnya dengan pembatik-pembatik yang sudah berpengalaman. Melalui cara ini, nanti mereka kembali ke masyarakat memiliki pekerjaan yang tetap, bebas dari stigma masyarakat dan tidak berkeinginan untuk menjadi Pengemis dan Gelandangan, karena harga dirinya telah ditingkatkan menjadi manusia yang bermartabat.<br />
<br />
<b>Minat Pembeli</b><br />
<br />
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan dan akan dilaksanakan terus pada periode-periode rehabilitasi klien yang lain dengan pola atau motif-motif batik yang berbeda supaya dapat menarik minat pembeli.<br />
<br />
Kegiatan membatik ini juga dilaksanakan sebagai upaya rehabilitasi sosial bagi gelandangan Psikotik di Balai Rehabilitasi Sosial Psikotik Pangrukti Mulyo di Rembang, di Balai Rehabilitasi Sosial bagi remaja putus sekolah Taruna Yodha di Sukoharjo dan di Balai Rehabilitasi Sosial Wanodya Tama Kendal untuk rehabilitasi sosial Wanita Tuna Susila dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-67738680055179312232015-06-10T11:19:00.000+07:002015-06-10T11:19:07.094+07:00Olivia Jensen Ternyata Ikut Kursus Membatik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBNVWTRuqs8aEr2f5hRWTcwqkskDANh_9au2MXVjqiZ3os6kUMYDLcN3UjEXh5PsqfRJPSrpGgSW9Weaiia8E-Lggwpte6eO10bokn4PXxZ9yI0sFDcV4C3b6fz6ppR7lIg9Z_3LAFwMU/s1600/Olivia+Jensen+Ternyata+Ikut+Kursus+Membatik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBNVWTRuqs8aEr2f5hRWTcwqkskDANh_9au2MXVjqiZ3os6kUMYDLcN3UjEXh5PsqfRJPSrpGgSW9Weaiia8E-Lggwpte6eO10bokn4PXxZ9yI0sFDcV4C3b6fz6ppR7lIg9Z_3LAFwMU/s320/Olivia+Jensen+Ternyata+Ikut+Kursus+Membatik.jpg" width="320" /></a></div>
Kecintaan Olivia Jensen terhadap kain tradisional membuatnya mengoleksi berbagai kain dari penjuru Indonesia.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
"Kalau ada teman yang ke luar kota, mereka pasti kasih suvenir kain khas tempat itu," ujar Olivia setelah menerima penghargaan Indonesia's Beautiful Women versi majalah HighEnd di Jakarta, Rabu malam, 27 Mei 2015.<br />
<br />
Batik mendominasi koleksi perempuan berdarah Denmark-Batak itu, dari batik Cirebon, Yogyakarta, Solo, hingga Makassar.<br />
<br />
<a href="http://www.batikfilosofia.com/" target="_blank">Batik</a> tulis indigo dari Yogyakarta menjadi salah satu favorit aktris 22 tahun itu karena warnanya yang unik dan elegan.<br />
<br />
Dikutip dari Tempo, ketertarikan terhadap kain Indonesia mendorong Olivia mengambil kursus singkat mengenai batik di Yogyakarta.<br />
<br />
Selama empat hari, aktris Bukan Cinta Biasa itu mempelajari budaya dan cara membuat batik.<br />
<br />
"Membatik itu harus sabar. Susah karena saya Enggak sabar," ucap perempuan yang sedang menyiapkan brand fashion Olivia Jensen itu.<br />
<br />
Setelah memahami lebih dalam mengenai arti tiap-tiap motif batik, Olivia mengaku semakin kagum terhadap kain tradisional tersebut.<br />
<br />
"Jadi sayang banget sama kain karena mereka bukan cuma kain, tapi seperti lukisan."Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-54192140422353223292015-06-10T11:13:00.002+07:002015-06-10T11:13:39.009+07:00Mengenal Motif Batik Yogyakarta Yang Sangat Beragam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJa81wRbnhNgXmWFR247yasUcGMlMiFrveYNVJb-Ymqcuil1Iw5cQ5I1t_dAD4Wh0oC3hoEr0rSUbYwHX43p-NeWLDr0Ng0SOVzfdxurpTKPkI-R0Yn7ZIdFJOwcDDrS660UnNmB5Vkug/s1600/Mengenal+Motif+Batik+Yogyakarta+Yang+Sangat+Beragam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJa81wRbnhNgXmWFR247yasUcGMlMiFrveYNVJb-Ymqcuil1Iw5cQ5I1t_dAD4Wh0oC3hoEr0rSUbYwHX43p-NeWLDr0Ng0SOVzfdxurpTKPkI-R0Yn7ZIdFJOwcDDrS660UnNmB5Vkug/s320/Mengenal+Motif+Batik+Yogyakarta+Yang+Sangat+Beragam.jpg" width="320" /></a></div>
Motif batik adalah salah satu keunikan dari sebuah batik. Motif batik sangat bervariasi sehingga banyak sekali jenis motif batik dengan semua keunikannya. Setiap daerah biasanya memiliki motif batik yang berbeda, ada motif batik pekalongan, motif batik cirebon dan lain sebagainya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Salah satu batik dari Jawa Tengah yang terkenal adalah batik Yogyakarta. Batik ini pada dasarnya memiliki motif batik dengan dasar putih. Motif batik Yogyakarta sangatlah unik, sehingga memiliki macam jenis motif batik. Diantara motif batik Yogyakarta adalah :<br />
<br />
<b>Motif Batik Kawung</b><br />
Motif batik kawung adalah motif batik tulis dengan zat pewarna napthol dan digunakan sebagai kain panjang. Makna filosofi dari motif batik ini adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan.<br />
Motif kawung berpola bulatan mirip buah kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif batik ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian.<br />
<br />
Biasanya motif kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya: kawung picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan kawung bribil adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada kawung bribil disebut kawung sen.<br />
<br />
<b>Motif Batik Parang Kusumo</b><br />
Motif batik parang kusumo adalah <a href="http://www.batikfilosofia.com/motif-batik-yogyakarta/" target="_blank">motif batik</a> tulis dengan zat pewarna napthol dan digunakan sebagai kain saat tukar cincin. Dalam motif parang kusumo terkandung suatu makna bahwa suatu kehidupan harus dilandasi dengan perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Hal ini bisa disamakan dengan harumnya suatu bunga (kusuma).<br />
<br />
Juga dalam falsafat Jawa, suatu kehidupan dalam masyarakat yang paling utama harus kita dapatkan adalah keharuman pribadinya tanpa harus meninggalkan norma-norma dan nilai yang berlaku. Suatu hal yang sulit untuk direalisasikan. Tetapi pada umumnya orang Jawa berharap bisa menempuh suatu kehidupan yang boleh dikatakan sempurna lahir batin yang diperoleh atas jerih payah dari tingkah laku dan pribadi yang baik.<br />
<br />
Motif batik parang kusumo bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma). Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin.<br />
<br />
<b>Motif Batik Truntum</b><br />
Motif batik truntum adalah motif batik tulis dengan zat pewarna soga alam dan digunakan saat pernikahan.<br />
<br />
Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya, truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.<br />
<br />
<b>Motif Batik Tambal</b><br />
Motif batik tambal adalah motif batik tulis dengan zat pewarna soga alam. Unsur motif yang digunakan adalah ceplok, parang, meru, dan lain-lain dengan ciri khas kerokan. Digunakan sebagai kain panjang.<br />
<br />
Makna Filosofi dalam motif batik ini adalah ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru.<br />
<br />
<b>Motif Batik Pamiluto</b><br />
Motif batik pamiluto menggunakan zat pewarna soga alam yang digunakan sebagai kain panjang saat pertunangan. Unsur motif yang terkandung di dalamnya adalah parang, ceplok, truntum dan lain sebagainya. Makna filosofi motif batik ini adalah pamiluto berasal dari kata “pulut”, yang berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut (tertarik).<br />
<br />
Selain motif batik di atas, batik Yogyarkarta juga mempunyai banyak motif lainnya yang menjadi ide lahirnya batik-batik kontemporer saat ini.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7678260862851304880.post-26861731433444360722015-05-31T14:13:00.000+07:002015-05-31T14:13:00.031+07:00Koleksi Terbaru Batik Danar Hadi bertema Nautical Sense<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGs1Jr1ypVUiHhEgrPfA6348D1BmgI28-d6rxD00X38zbM7E3xZOmfnvW1EW6tS2d5aGHyfl0RR7rdXisknNI9FyrGQCgf4uTSGHbC7Exvx4LUHPS9ZLZev7OhRgijiA0BL9h6rH2Tv4M/s1600/Koleksi+Terbaru+Batik+Danar+Hadi+bertema+Nautical+Sense.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGs1Jr1ypVUiHhEgrPfA6348D1BmgI28-d6rxD00X38zbM7E3xZOmfnvW1EW6tS2d5aGHyfl0RR7rdXisknNI9FyrGQCgf4uTSGHbC7Exvx4LUHPS9ZLZev7OhRgijiA0BL9h6rH2Tv4M/s320/Koleksi+Terbaru+Batik+Danar+Hadi+bertema+Nautical+Sense.jpg" width="320" /></a></div>
Batik Danar Hadi secara resmi meluncurkan koleksi terbarunya yang bertema Nautical Sense.<br />
<a name='more'></a><br />Rangkaian koleksi ini terinspirasi dari kekayaan alam bahari Indonesia seperti aneka jenis ikan, udang, terumbu karang dan koral. Semuanya dipresentasikan dengan lebih modern kombinasi antara model rancangan dan balutan warna-warna yang menawan seperti merah, hijau dan biru.<br /><br />Diana Santosa, Managing Director PT Batik Danar Hadi mengatakan koleksi ini juga sebagai bentuk dukungan Danar Hadi terhadap visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang maju dan mandiri.<br /><br />"Selain itu kami juga senantiasa mendorong agar rakyat Indonesia untuk bangga dan mempromosikan batik dalam tampilannya sehari-hari dengan gaya yang modern yet cultured," katanya di Rumah Batik Danar Hadi Melawai.<br /><br />Beragam koleksi ini sudah tersedia dengan lengkap di seluruh Rumah Batik Danar Hadi di Indonesia.<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12991880088408719575noreply@blogger.com0