Social Icons

Tuesday, May 12, 2015

Uniknya Sepeda Ontel Batik

Beragam motif batik asal Jawa Barat terlihat unik dan antik menyelimuti sekitar 50 persen dari badan sepeda ontel. Bahkan sepeda ontel yang dikenal sebagai sepeda tempo dulu itu tampak semakin kuno dan menambah keeratannya pada unsur tradisi.

Sepeda yang diberi lukisan batik itu ada sebanyak 8 unit dari 13 sepeda ontel yang dipamerkan Hyatt Regency Bandung dalam rangka menambah semarak ‘Priangan Festival’ yang menjadi tema menyambut tahun baru 2012 di hotel tersebut.

Pameran sepeda onthel yang digelar di Ballroom hotel dengan tajuk Bandung Majang Mejeng “Art Exhibition ‘Harmony’ (Batik dan Onthel) itu digelar sejak 29 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012. Sekilas motif-motif batik pakem Cirebonan, Garutan, dan Tasikan memberi daya tarik tersendiri pada sepeda kuno yang dipamerkan. Mulai dari motif ‘kumeli’, ‘lereng’, dan ‘mega mendung‘ menyatu pada badan sepeda yang terbuat dari logam.

Sementara sepeda ontel yang dipamerkan merupakan sepeda buatan tahun 1947 hingga 1960 dengan merk antara lain Phidias, Bianci, Rongers, Phillips, dan Religh.

“Keinginan untuk membantik pada sepeda itu sebenarnya sudah lama. Tapi baru kesampaian sejak sebulan lalu, karena kebetulan akan ada acara menyambut tahun baru dengan tema Priangan Festival di Hotel Hyatt Regency,” tutur Doddi Iryana Memed Ketua

Komunitas Sepeda Ontel Jadoel yang bersekretariat di Jalan Banjarsari Raya No 4, Antapani Bandung saat ditemui Tribun di lokasi pameran, Sabtu (31/12/2011).

Dengan pameran sepeda ontel yang dicat batik itu diharapkan Doddi, mampu menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Bandung. Selain itu untuk lebih mengenal sepeda ontel serta batik kepada wisatawan yang datang ke Bandung, khususnya bagi yang bertahunbaruan di Hyatt Regency Bandung.

“Kebetulan komunitas kami diajak kerjasama dengan hotel dan saya sendiri sudah menyukai sepeda onthel sejak tahun 1977,” ujarnya.

Sedangkan proses pengecetan batik pada ke-8. sepeda ontel itu dikerjakan oleh Dodo Abdullah seorang pelukis kelahiran Garut yang sempat belajar melukis kepada Jeihan Sukmantoro di Studio Seni Rupa Bandung. Dikatakan Dodo, pengerjaannya dimulai sejak sebulan lalu. Untuk satu sepeda dibutuhkan waktu pengecatan sekitar 3 hari.

“Bahannya menggunakan cat duko dicampur cat lukis. Dan proses pengecatnnya dilakukan dengan dua cara yakni dengan  airbrush dan dibantu dengan kuas untuk melukis bentuk-bentuk yang kecil dan menjangkau ruang yang sempit,” tutur Dodo

Motif-motif batik yang dilukiskan pada sepeda, diakui Dodo semuanya berdasarkan pada pakem-pakem motif batik yang ada di Jawa Barat, seperti Cirebon, Garut, Tasikmalaya. Namun dalam prosesnya banyak diberikan pengembangan sehingga terlihat lebih variatif.

“Pakemnya sesuai motif yang ada di Jawa Barat, tapi saya kembangkan lagi sehingga menghasilkan motif yang tidak terikat,” ujar Dodo.

Sementara Widagdo Triyogie Sanyoto, PR Manager Hyatt Regency Bandung mengaku pihak hotel sangat menyambut baik digelarnya pameran sepeda ontel bermotif batik. Karena pameran itu sesuai dengan konsep acara menyambut tahun baru di hotelnya.

Bahkan selain adanya pameran, Hyatt Regency juga membuat setting ballroom yang khas dengan nuansa tatar priangan. Karena di

sana akan digunakan sebagai tempat makan malam pada malam tahun baru bagi tamu hotelnya.

“Tanpa diduga tema mengankat buday lokal ini banyak mendapat sambutan dari tamu yang berasal dari Kota Bandung dan luar kota termasuk kalangan ekspatriat. Terbukti tamu yang ingin makan malam dan bermalamtahunbaruan di sini meningkat. Tahun lalu kami hanya melaya

ni tamu 300 orang, tapi sekarang mencapai 350 orang. Padahal tahun lalu kami ambil tema Karnival, lalu tahun sebelumunya Wonderland,” ucap Triyogie yang ditemui di lokasi pameran. Tribun

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Miliki Segera

 photo BP128.jpg

Minat? Klik Gambarnya

 photo BP129.jpg

Klik Gambar

 photo BP127.jpg
 
Blogger Templates