Batik tak dapat kompetitif dengan produk tekstil lainnya karena proses pembuatan lebih lama, bahan dasar lebih mahal juga nilai seni sehingga harga jual lebih mahal dan mempunyai kelas tersendiri bagi pemakainya.
Keterangan dihimpun Media Indonesia di sentra batik Pekalongan, Minggu (17/1), menyebutkan mahalnya batik dibanding dengan produk tekstil lainnya karena menyangkut seni dan kualitas bahan, sehingga tak dapat dikompetisikan dengan produk sejenis lainnya.
Pemantauan harga batik tulis kualitas baik untuk satu potong kain ukuran panjang dua meter dan lebar 1,2 meter harga Rp150.000 - Rp750.000 perpotong, kualitas sedang Rp60.000 - Rp100.000, batik cap dengan ukuran sama Rp22.000 - 45.000 perpotong.
"Kalau ini batik printing seperti yang masuk dari China, harganya untuk satu potong ukuran yang sama Rp17.000 - 30.000 perpotong," kata Fatimah, pedagang batik di pasar grosir batik Sentono, Pekalongan.
Seorang pengrajin batik di kampung batik Kauman, Kota Pekalongan Sartinah,47, mengungkapkan untuk membuat batik, para pengrajin tidak akan sembarangan memilih bahan, terutama untuk batik tulis karena rugi waktu mengingat proses yang cukup lama.
"Untuk membuat satu lembar kain panjang dua meter dan 1,2 lebar meter, saya membutuhkan waktu sampai tiga hari melukisnya, belum lagi poses lain hingga total waktu satu pekan, "kata Sartinah.
Pengusaha batik Pekalongan Nova,43, mengatakan mahalnya batik dibanding barang tekstil lainnya lebih karena seni, kualitas bahan dan juga proses pembuatan yang memakan waktu lebih lama. "Ini menjadikan batik tak dapat dikompetisikan dengan produk sejenis lainnya," katanya.
Pemilik PT Tobal Batik Pekalongan Umar Achmad yang juga Ketua Apindo Pekalongan mengungkapkan batik sulit berkompetitif dengan produk tekstil lain dikarenakan kelas yang berbeda, sehingga penilaiannya adalah lebih pada seni.
Selain dari segi bahan, demikian Umar, batik lebih baik, seperti untuk bahan dasar (mori) kain tekstil lainnya seharga Rp6.500 permeter, untuk batik tulis akan memilih bahan lebih baik kualitasnya dengan harga Rp12.000 permeter atau paling muah Rp8.000 permeter.
"Khusus bahan sutra untuk batik tulis pasti yang terbaik, karena tingkat kesulitan lebih tinggi ketika melukis juga nilai seni dan jualnya juga lebih tinggi," tambah Umar.
Disamping itu, untuk membuat satu lembar batik diperlukan waktu 3 - 5 hari karena dikerjakan secara manual dengan tangan manusia, sedangkan produk tekstil lainnya dalam kurun waktu tersebut dapat membuat ratusan bahkan ribuan meter, karena menggunakan mesin.
Sumber : mediaindonesia.com