Kabar meninggal Nelson Mandela bagi banyak masyarakat dunia dianggap sebagai suatu kehilangan besar. Tak terkecuali bagi rakyat Indonesia. Apalagi Mandela dianggap berjasa memopulerkan batik Indonesia.
Sebelum wafat, selama setahun Mandela dirawat karena penyakitnya. Betapa pun, kematian Mandela tetap mengejutkan rakyat Afrika Selatan juga dunia. Di luar rumah Mandela di Houghton, Afrika Selatan orang-orang bernyanyi dan menari sebagai penghormatan pada sang pemimpin.
Mandela meninggal di usia 95 tahun karena infeksi paru-paru. Dipenjara 27 tahun tidak menghentikan langkahnya memperjuangkan keadilan bagi kaumnya. Ia pun dianugerahi nobel perdamaian pada 1993.
Terpilih sebagai presiden Afrika Selatan tahun 1994, Mandela mendorong perdamaian dan mengajak rakyatnya melupakan luka akibat masa apharteid. Setelah satu masa jabatan, Mandela memilih pensiun tahun 1999. Mandela tidak hanya disegani di negerinya, tetapi di seluruh dunia.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun merasa sangat kehilangan pria yang akrab disapa Madiba itu.
"Lewat martabat dan kemauan kuatnya, mengorbankan kebebasannya demi kemerdekaan orang lain, Madiba mengubah afrika selatan dan menggerakkan kita semua. Perjalanannya dari seorang narapidana menjadi presiden, memberikan janji bahwa manusia dan negara, bisa berubah menjadi lebih baik," ungkap Obama seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (7/12/2013).
Tidak ketinggalan, Presiden SBY juga berduka atas kepergian Nelson Mandela. Bagi rakyat Indonesia, terlebih para pecinta batik, Mandela dianggap berjasa.
Selain mempererat hubungan Afrika Selatan dan Indonesia, ia dianggap berjasa karena makin memopulerkan batik Indonesia. Mandela yang lebih dari sekali berkunjung ke Indonesia, terakhir pada Oktober 2002, memang gemar memakai batik di berbagai aktivitasnya.
Jenazah Mandela direncanakan dimakamkan Sabtu ini dengan upacara kenegaraan.