Bisnis batik semakin menggeliat. Besarnya pasar batik tak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga mancanegara.
Produk yang saat ini tengah digandrungi orang asing ialah batik alam. Kesadaran penduduk internasional pada kelestarian bumi membuat produk batik ini banyak dicari.
Manajer Perdagangan, Pelatihan, dan Pusat Informasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng Gendut Marjoko mengatakan batik dengan pewarna alam banyak diminati karena lebih aman bagi kesehatan.
"Selama ini batik dengan pewarna alam salah satunya indigo memang banyak diminati oleh pembeli asing, di antaranya dari Singapura dan Malaysia," katanya di Semarang, seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, para pembeli dari pasar asing mengaku mengutamakan keramahan lingkungan untuk semua produk yang digunakannya, salah satunya batik.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung program Pemerintah Provinsi Jateng melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) untuk lebih mengoptimalkan bahan baku lokal, salah satunya pewarna batik daripada harus mengimpornya.
"Memang selama ini masih banyak pengrajin batik yang mengimpor bahan baku untuk pewarna, tetapi yang sudah menggunakan bahan baku lokal juga semakin banyak," katanya.
Kepala Disperindag Jateng Prijo Anggoro mengatakan pada tahun ini Jateng masih mengandalkan ekspor produk batik. Guna meningkatkan nilai ekspor, pihaknya mengimbau kepada para perajin batik untuk mengoptimalkan bahan baku lokal.
"Dengan lebih banyak memanfaatkan sumber daya alam lokal maka bisa menekan nilai impor Jateng secara keseluruhan," katanya.
Pihaknya juga berharap para perajin lebih memperhatikan kelestarian lingkungan, salah satunya dengan menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, seperti misalnya pewarna batik dari alam.
Tuesday, March 17, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment