Ajang untuk menggerakkan roda pariwisata dan industri kreatif kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi. Daerah berjuluk The Sunrise of Java itu untuk kali kedua menyelenggarakan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang acara puncaknya digelar pada 20 September di Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi. BBF sendiri adalah salah satu event wisata dalam rangkaian Banyuwangi Festival yang mempunyai beragam acara sampai akhir tahun nanti.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pergelaran ini menjadi bagian dari upaya mengembangkan kekayaan budaya lokal. "Ada banyak daerah yang begitu bersemangat membawa tema budaya luar ke tingkat lokal, kami justru membawa tema budaya lokal ke level global. Salah satunya lewat Batik Festival ini," ujar Anas yang dikutip dari merdeka.com, Minggu (7/9).
Menurut dia, batik bukan lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah menjadi gaya hidup masa kini. Batik telah menjadi tren. "Tren ini harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong pengembangan batik, baik dari sisi desain, kemasan event, maupun aspek ekonominya termasuk pemasaran," kata Anas.
Tahun ini, BBF akan mengangkat motif batik "Kangkung Setingkes". Tahun lalu, motif yang diangkat adalah "Gajah Oling". "Kangkung Setingkes" adalah satu dari 44 motif batik banyuwangi yang paling mudah ditemui.
Anas menjelaskan, BBF 2014 dirangkai dengan lima event sekaligus, mulai lomba desain motif batik, lomba desain busana batik, lomba mencanting, lomba peragaan busana, hingga pameran. Lomba desain banyak diikuti oleh desainer muda Banyuwangi.
"Ini juga menjadi kesempatan bagi para desiner batik banyuwangi untuk membuka jaringan dengan industri fesyen nasional," tutur Anas yang merupakan alumnus program Transformation Leadership Program di Harvard Kennedy School of Government, AS, tersebut.
Adapun untuk pameran batik, lanjut Anas, diyakini bisa ikut mendongkrak omzet para perajin. "BBF akan membawa dampak langsung pencapaian omzet perajin batik yang lebih tinggi. Diharapkan ada order pembelian secara berkelanjutan," ujarnya.
Yang istimewa, BBF kali ini juga akan melibatkan desainer batik ternama, Priscilla Saputro, yang pernah mendesain busana Miss Universe 2012 Olivia Culpo, Miss Universe 2013 Gabriela Isler, Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman, dan Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira. Priscilla juga akan berdialog dengan para desainer muda Banyuwangi.
"Priscilla kami libatkan untuk memotivasi desainer-desainer muda Banyuwangi," ujar Anas. Selain Priscilla, Putri Indonesia Elvira Devinamira ikut terlibat dalam BBF kali ini.
Anas optimistis, BBF sebagai bagian dari pariwisata event (event tourism) akan mampu memacu sektor wisata dan industri kreatif. Apalagi, aksesibilitas ke Banyuwangi makin mudah. Saat ini, tiap hari telah ada penerbangan dari dan ke Banyuwangi melalui Denpasar dan Surabaya Garuda Indonesia dan Wings Air.