Para Finalis Putri Indonesia mendapat kesempatan untuk mempelajari dan mendalami salah satu budaya Indonesia, yaitu batik. Iwet Ramadhan sebagai pembicara dan pengisi materi tentang batik mengatakan kalau hal tersebut akan menjadi bekal para finalis untuk lebih dalam lagi mengenal sejarah batik.
"Memberikan pembekalan cerita batik kepada finalis Putri Indonesia. Karena mereka nantinya jadi duta Indonesia dan jadi Miss Universe, dan juga ketemu berbagai macam orang, dan bisa mencirtakan kain khas indonesia,". Ucap Iwet saat ditemui di Galeri Indonesia Karya (GIK), di Grand Indonesia, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2013).
Iwet Ramadhan juga menambahkan, dengan mengenal asal usul batik dari setiap daerah, para Finalis Putri Indonesia 2014 akan lebih dalam lagi mengetahui akan sejarah Indonesia.
"Menurut aku lewat kain ini, bisa banyak tahu tentang Indonesia. Kaitan antara kain dan sejarah erat sekali. Kain batik ini adalah gambaran cerita pada saat itu, kayak kain batik motif Parang asal Yogya, itu diciptakan oleh Sultan Agung saat bertapa di pantai selatan. Lalu, mengapa batik Yogyakarta sama Solo beda karena ada politik saat itu," ungkapnya.
Selain mendapatkan pengetahuan akan sejarah batik. Para finalis juga berkesempatan untuk membuat batik. Iwet berharap, agar nantinya ke-38 finalis tersebut bisa menjelaskan budaya Indonesia ke mancanegara.
"Mereka akan menjadi duta Indonesia di mancanegara, mereka akan dilihat seluruh dunia. Tunjukanlah budaya Indonesia, seni Indonesia dan bisa menjelaskan tentang budaya dan sejarah Indonesia," harapnya.
Sumber : liputa 6