Social Icons

Tuesday, November 10, 2015

Kampung Batik Laweyan Gunakan Pewarna Alam Untuk Mencegah Pencemaran

Guna mengurangi pencemaran lingkungan terutama sungai, sentra batik Kampung Laweyan, Solo, akan mengembangkan green eco batik dalam produksinya. Industri batik rumahan yang selama ini menggunakan pewarna bahan kimia akan diganti dengan pewarna alam yang lebih ramah lingkungan.


Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyamono mengatakan, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan program tersebut sekaligus untuk mendukung Kota Solo menjadi Eco Cultural City atau kota budaya yang ramah lingkungan.

"Memang penggunaan pewarna alam tidak seawet pewarna dari bahan kimia, biasanya cepat luntur dan kurang dimintai konsumen. Padahal, harga batik dengan pewarna alam lebih mahal dari batik yang menggunakan pewarnaan kimia," ujar Alpha, seperti dikutip dari Merdeka.

Program green eco batik tersebut, kata dia, dilaksanakan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di Solo. Terutama untuk meneliti pewarna alam batik yang awet dan tidak mudah luntur. "Jadi kami ingin batik tetap laku, tanpa mengabaikan kondisi lingkungan. Kami akan bekerjasama dengan kampus," terang Alpha.

Lebih lanjut dia menjelaskan, green eco batik dirancang dalam tiga tahapan. Yakni untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan. Tahapan pertama melalui gerakan penghijauan dengan budidaya hutan tanaman pewarna alam.

Tahapan ke dua, dilakukan penataan kawasan ramah lingkungan dengan cara mengolah limbah sedemikian rupa sehingga aman dibuang ke sungai. "Pada tahapan terakhir adalah menata manajemen yang ramah lingkungan," jelas Alpha.

Salah seorang pengusaha batik di Kampung Batik Laweyan, Gunawan Nizar, mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir sudah ada sejumlah rumah industri di wilayahnya yang menggunakan pewarna alam dalam proses pewarnaan.

"Memang sebagian besar konsumen masih memilih batik dengan pewarna bahan kimia. Tapi batik dengan pewarna alam sudah memiliki pangsa tersendiri. Sekitar 80 persen untuk batik dengan pewarna kimia, sisanya adalah batik pewarna alam," kata Gunawan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Miliki Segera

 photo BP128.jpg

Minat? Klik Gambarnya

 photo BP129.jpg

Klik Gambar

 photo BP127.jpg
 
Blogger Templates